Kebakaran Katedral Notre-Dame Buat Para Pemimpin Dunia Tertegun

Kebakaran Katedral Notre-Dame Buat Para Pemimpin Dunia Tertegun

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 16 Apr 2019 17:37 WIB
Penampakan Katedral Notre-Dame usai kebakaran berhasil dipadamkan (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Paris - Duka yang dirasakan akibat kebakaran di Katedral Notre-Dame tidak hanya dirasakan warga Prancis, tapi juga seluruh dunia. Para pemimpin dunia tertegun mengetahui dahsyatnya kebakaran yang menghanguskan dua per tiga atap katedral berusia 850 tahun itu.

Seperti dilansir CNN Dan AFP, Selasa (16/4/2019), tidak sedikit warga Prancis yang tak mampu menahan air mata saat menyaksikan langsung katedral kebanggaan negara mereka dilalap kobaran api raksasa pada Senin (15/4) waktu setempat.

"Sungguh mengerikan melihat simbol penting menghilang di depan Anda. Katedral itu sudah berdiri selama bertahun-tahun dan dalam beberapa menit, menghilang," tutur seorang warga lokal bernama Thibaud Binetruy. "Paris tanpa Notre-Dame, kacau," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Paris, itu merupakan simbol monumental -- setiap orang dengan agama berbeda-beda sungguh terharu dan sedih. Paris tanpa katedral, bukanlah Paris lagi," ujar Anne Marie sambil berlinangan air mata saat menyaksikan kebakaran di Katedral Notre-Dame.


Pada Selasa (16/4) pagi waktu setempat, juru bicara Brigade Pemadam Kebakaran Paris, Gabriel Plus, memastikan seluruh kebakaran telah dipadamkan. Sekitar dua pertiga atap Katedral Notre-Dame hangus dengan bagian menara runcing ikonik ambruk dan struktur kayu di bagian loteng habis terbakar. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah berjanji untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame yang menjadi ikon Prancis itu.

Pesan dukungan dan ucapan duka mengalir dari berbagai negara. Uskup Agung Paris, Michel Christian Alain Aupetit, menuturkan kepada CNN bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'telah melampaui Paris'.

Vatikan dalam pernyataannya menyebut Takhta Suci 'terkejut dan sangat sedih mendengar kabar kebakaran mengerikan yang menghancurkan' Katedral Notre-Dame. Melalui juru bicaranya, Paus Fransiskus 'menyampaikan doa untuk umat Katolik Prancis dan warga Paris dalam menghadapi kebakaran mengerikan ini'.


Menlu Turki Sebut Kebakaran Itu Bencana untuk Kemanusiaan

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusolgu, menyebut kebakaran itu sebagai 'bencana untuk kemanusiaan'. "Kami memantau kebakaran yang menghancurkan Katedral Notre-Dame di Paris dengan kesedihan mendalam. Hancurkan karya agung arsitektur ini merupakan bencana bagi seluruh kemanusiaan," sebutnya.

Secara terpisah, Wali Kota London, Sadiq Khan, menyatakan dirinya dan warga London 'berdiri bersama dalam kesedihan' dengan Paris. "Pemandangan menyayat hati melihat Katedral Notre-Dame diselimuti api," sebut Khan via Twitter.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menyatakan 'pikirannya tertuju untuk warga Prancis' setelah 'kebakaran mengerikan' di Katedral Notre-Dame.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, melalui juru bicaranya mengutip moto Latin untuk kota Paris -- Fluctat nec mergitur -- yang berarti 'mungkin saja terombang-ambing tapi tidak pernah tenggelam'. "Notre-Dame adalah simbol Prancis dan budaya Eropa kita," sebut juru bicara Merkel via Twitter.


Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'meninggalkan kesedihan di hati warga Rusia'.

Dalam pernyataan via Twitter sesaat usai kebakaran terjadi, Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentarnya dengan menyebut kebakaran itu 'mengerikan untuk disaksikan'.

Pendahulu Trump, Barack Obama, turut menyampaikan kesedihannya namun menyerukan agar warga Prancis tetap kuat. "Kami memikirkan rakyat Prancis saat Anda semua berduka. Sudah menjadi karakter kita untuk berduka ketika kita melihat sejarah menghilang -- tapi juga menjadi karakter kita untuk membangun kembali untuk hari esok, sekuat mungkin yang kita bisa," ucap Obama.

Ucapan Duka Juga Datang dari Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Palestina turut menyampaikan 'penyesalan mendalam' atas kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame.

"Menyampaikan penyesalan mendalam pada Senin (15/4) atas kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame yang bersejarah di pusat ibu kota Prancis, Paris, yang membuat menara katedral ambruk," demiikian pernyataan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dilaporkan Palestine News Agency dan dikutip Newsweek.

"Kepresidenan telah mengonfirmasi solidaritas dan simpati untuk teman-teman kita di Prancis atas insiden ini," imbuh Palestine News Agency dalam laporannya.

Presiden Israel, Reuven Rivlin, menyampaikan pesan dukungan dalam bahasa Prancis. "Hati kami bersama rakyat Prancis dan legenda nyata dan fiktif Notre-Dame, dan kami berdoa itu akan abadi," ucapnya via Twiter.


Pesan dukungan juga datang dari Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyatakan pikirannya tertuju untuk 'warga Prancis dan seluruh umat Katolik'. Zarif menyebut Katedral Notre-Dame sebagai 'monumen ikonik yang didedikasikan untuk menyembah satu Tuhan dan yang mendekatkan semuanya melalui karya agung literatur (Victor) Hugo'.

Presiden Irak, Barham Saleh, dalam pesannya mengaitkan kehancuran akibat perang yang dialami Irak dengan kebakaran Katedral Notre-Dame. "Warga Irak secara unik memahami rasa sakit, rasa kehilangan yang dirasakan warga Prancis karena kami baru saja merasakan kehancuran besar pada warisan budaya nasional kami," sebutnya via Twitter.

Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataannya menyebut Katedral Notre-Dame sebagai 'monumen yang memiliki makna penting untuk kebudayaan dan sejarah Prancis' dan 'bagian dari warisan dunia'. "Republik Arab Mesir menyatakan bahwa kami memantau, dengan kesedihan," demikian pernyataan kementerian Mesir.

Raja Maroko, Mohammed VI, menyatakan bahwa: "Bencana tidak hanya mengenai salah satu monumen paling bersejarah dan simbolis di Paris, tapi juga tempat ibadah bagi jutaan orang beriman di seluruh dunia."


Simak Juga '8 Jam Kebakaran di Katedral Notre-Dame Berhasil Dipadamkan':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads