Seperti dilansir CNN Dan AFP, Selasa (16/4/2019), tidak sedikit warga Prancis yang tak mampu menahan air mata saat menyaksikan langsung katedral kebanggaan negara mereka dilalap kobaran api raksasa pada Senin (15/4) waktu setempat.
"Sungguh mengerikan melihat simbol penting menghilang di depan Anda. Katedral itu sudah berdiri selama bertahun-tahun dan dalam beberapa menit, menghilang," tutur seorang warga lokal bernama Thibaud Binetruy. "Paris tanpa Notre-Dame, kacau," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa (16/4) pagi waktu setempat, juru bicara Brigade Pemadam Kebakaran Paris, Gabriel Plus, memastikan seluruh kebakaran telah dipadamkan. Sekitar dua pertiga atap Katedral Notre-Dame hangus dengan bagian menara runcing ikonik ambruk dan struktur kayu di bagian loteng habis terbakar. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah berjanji untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame yang menjadi ikon Prancis itu.
Pesan dukungan dan ucapan duka mengalir dari berbagai negara. Uskup Agung Paris, Michel Christian Alain Aupetit, menuturkan kepada CNN bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'telah melampaui Paris'.
Vatikan dalam pernyataannya menyebut Takhta Suci 'terkejut dan sangat sedih mendengar kabar kebakaran mengerikan yang menghancurkan' Katedral Notre-Dame. Melalui juru bicaranya, Paus Fransiskus 'menyampaikan doa untuk umat Katolik Prancis dan warga Paris dalam menghadapi kebakaran mengerikan ini'.
Menlu Turki Sebut Kebakaran Itu Bencana untuk Kemanusiaan
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusolgu, menyebut kebakaran itu sebagai 'bencana untuk kemanusiaan'. "Kami memantau kebakaran yang menghancurkan Katedral Notre-Dame di Paris dengan kesedihan mendalam. Hancurkan karya agung arsitektur ini merupakan bencana bagi seluruh kemanusiaan," sebutnya.
Secara terpisah, Wali Kota London, Sadiq Khan, menyatakan dirinya dan warga London 'berdiri bersama dalam kesedihan' dengan Paris. "Pemandangan menyayat hati melihat Katedral Notre-Dame diselimuti api," sebut Khan via Twitter.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menyatakan 'pikirannya tertuju untuk warga Prancis' setelah 'kebakaran mengerikan' di Katedral Notre-Dame.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, melalui juru bicaranya mengutip moto Latin untuk kota Paris -- Fluctat nec mergitur -- yang berarti 'mungkin saja terombang-ambing tapi tidak pernah tenggelam'. "Notre-Dame adalah simbol Prancis dan budaya Eropa kita," sebut juru bicara Merkel via Twitter.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'meninggalkan kesedihan di hati warga Rusia'.
Dalam pernyataan via Twitter sesaat usai kebakaran terjadi, Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentarnya dengan menyebut kebakaran itu 'mengerikan untuk disaksikan'.
Pendahulu Trump, Barack Obama, turut menyampaikan kesedihannya namun menyerukan agar warga Prancis tetap kuat. "Kami memikirkan rakyat Prancis saat Anda semua berduka. Sudah menjadi karakter kita untuk berduka ketika kita melihat sejarah menghilang -- tapi juga menjadi karakter kita untuk membangun kembali untuk hari esok, sekuat mungkin yang kita bisa," ucap Obama.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini