12 Jet Siluman F-35 Jepang Di-grounded Usai Insiden di Samudra Pasifik

12 Jet Siluman F-35 Jepang Di-grounded Usai Insiden di Samudra Pasifik

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Apr 2019 14:58 WIB
Ilustrasi jet tempur siluman F-35A milik Jepang (Kyodo/via REUTERS)
Tokyo - Jepang meng-grounded 12 jet tempur siluman F-35A miliknya usai satu jet tempur di antaranya jatuh ke Samudra Pasifik saat latihan. Operasi pencarian terhadap pilot jet tempur itu masih berlangsung.

Seperti dilansir AFP, Rabu (10/4/2019), Menteri Pertahanan Jepang, Takeshi Iwaya, menyatakan bahwa 12 jet tempur siluman F-35A lainnya yang ada di Pangkalan Udara Misawa di Prefektur Aomori akan di-grounded untuk sementara waktu.

Grounded ini akan dilakukan setidaknya hingga penyebab jatuhnya F-35A di Samudra Pasifik pada Selasa (9/4) malam waktu setempat, diketahui. Dituturkan Iwaya, seperti dilansir NHK, bahwa komisi investigatif pada Kantor Staf Angkatan Udara sedang mencari tahu penyebab kecelakaan agar insiden serupa tidak terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Iwaya menyatakan bahwa seluruh penerbangan Angkatan Udara Jepang (ASDF) akan ditangguhkan sepanjang hari, kecuali untuk misi tertentu seperti pengangkutan.


Diketahui bahwa ASDF saat ini memiliki total 13 jet tempur siluman F-35A yang menjadi bagian Skuadron ke-302 yang bermarkas di Pangkalan Udara Misawa. Skuadron pertama untuk jet siluman F-35 di Jepang itu baru saja beroperasi sekitar 11 hari lalu.

Namun pengerahan F-35A telah dilakukan Jepang sejak Januari 2018 lalu, untuk menggantikan model F-15 dan F-4 yang mulai menua. Pemerintah Jepang berencana untuk nantinya memiliki 105 unit F-35A ditambah 42 unit F-35B yang akan dibeli di kemudian hari.

Model F-35A buatan Lockheed Martin diketahui dirancang bagi Angkatan Udara untuk penggunaan di landasan konvensional, sedangkan model F-35B dirancang untuk lepas landas di landasan pendek dan pendaratan vertikal.

Otoritas Jepang telah mengonfirmasi bahwa satu F-35A miliknya jatuh dalam misi latihan di Samudra Pasifik, setelah mendapatkan temuan puing-puing yang diduga berasal dari ekor pesawat. Temuan itu didapat di lokasi hilang kontak F-35A itu pada Selasa (9/4) malam waktu setempat.


Pilot jet tempur itu, yang disebut berusia 40-an tahun, masih belum ditemukan. Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang menyebut pilot jet tempur itu memiliki 3.200 jam terbang, termasuk 60 jam terbang untuk F-35.

Insiden ini terjadi saat jet siluman F-35A itu sedang menjalankan misi latihan pesawat tiga jet siluman sejenis lainnya. Pihak ASDF menyebut sang pilot mengontak jet siluman F-35 lainnya sebelum kecelakaan terjadi, untuk menyatakan dirinya membatalkan latihan. Apa yang mendorong pilot menyatakan hal itu, masih misterius.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads