"Ini adalah pameran industri bergengsi dan terbesar di dunia. Sebagai Negara Mitra di 2020, kita akan manfaatkan peluang ini untuk mempromosikan kerjasama, kemitraan, perdagangan dan investasi," kata Kepala BKPM usai acara serah terima.
Menurutnya seperti disampaikan dalam siaran pers KBRI Berlin kepada detikcom, Jumat (5/4/2019), menjadi mitra Hannover Messe akan melengkapi inisiatif "Making Indonesia 4,0". Inisiatif yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu ini akan mendorong produktivitas dan daya saing industri manufaktur Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: KBRI Berlin |
Lebih lanjut, Ngakan Antara, Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional-Kementerian Perindustrian RI, menjelaskan bahwa untuk Hannover Messe tahun depan, Indonesia tengah menyiapkan beberapa perusahaan yang akan menunjukkan kemajuan industri nasional. Sesuai dengan tema Making Indonesia 4,0, ada lima sektor industri prioritas yang akan ditampilkan. Kelima sektor tersebut adalah makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia/farmasi.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, yang juga hadir pada kesempatan tersebut menambahkan, "di luar lima sektor prioritas nasional tadi, kita juga mendorong agar industri dirgantara juga tampil pada Hannover Messe 2020."
Sebagai gambaran, pada Hannover Messe yang berlangsung sampai 5 April 2019 ini, Swedia membawa 160 perusahaan, seperti ABB, Ericsson, Combient, SKF dan Tetra Pak.
Kegiatan serah terima Partner Country Hannover Messe dilaksanakan di sela-sela ASEAN Forum 2019, dengan tema "Southeast Asia's Transformation to Industry 4.0," Forum tersebut diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Jerman dan dihadiri sejumlah pebisnis ASEAN.
(ita/ita)












































Foto: KBRI Berlin