Menurut sumber yang tahu soal penangkapan tersebut seperti dilansir kantor berita Associated Press, Jumat (5/4/2019), mereka yang ditangkap tidak dipandang sebagai aktivis garis depan. Mereka adalah penulis dan advokat yang diam-diam mendukung reformasi sosial yang lebih besar dan sebagian besar terkait dengan sekelompok aktivis hak-hak perempuan yang saat ini diadili.
Mereka yang ditahan termasuk seorang perempuan yang sedang hamil dan tujuh pria, yang dua di antaranya adalah warga AS-Saudi: Badr al-Ibrahim, seorang penulis dan dokter, dan Salah al-Haidar, yang ibunya adalah aktivis HAM perempuan terkemuka, Aziza al-Yousef yang baru-baru ini dibebaskan sementara dari penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa hampir semua dari mereka yang ditangkap pada Kamis (4/4) itu, dibawa dari rumah-rumah mereka di ibu kota Saudi, Riyadh. Ada satu orang yang ditangkap di kota Dammam, Saudi timur.
Mereka yang ditahan termasuk: Khadijah al-Harbi, seorang feminis yang sedang hamil; suaminya Thumar al-Marzouqi, juga seorang penulis; Mohammed al-Sadiq dan Abdullah al-Dehailan, keduanya penulis, dan Fahad Abalkhail, aktivis yang mendukung hak kaum perempuan untuk menyetir mobil.
Sebelumnya, warga AS-Saudi lainnya, Walid al-Fitaihi telah ditangkap pada akhir 2017 lalu dan hingga kini masih mendekam di penjara Saudi. Di tahun tersebut, otoritas Saudi atas perintah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, menangkap lebih dari 100 pengusaha, pangeran dan pejabat-pejabat dalam operasi antikorupsi.
Simak juga video Lukisan Termahal di Dunia Milik Pangeran Arab Saudi Hilang:
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini