"Pariwisata RI telah berkembang pesat, didukung oleh pembangunan infrastruktur dan pengembangan kapasitas SDM penunjang pariwisata yang berkualitas," ujar Dubes Todung Mulya Lubis dalam sambutannya.
"Bukan tanpa alasan pariwisata manjadi salah satu andalan perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia, karena sektor ini terbukti mampu memberikan multiplier-effect bagi pelaku, penyangga dan seluruh pihak terkait pariwisata, sekaligus berkontribusi positif pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs)," imbuh Dubes Todung Mulya Lubis seperti disampaikan dalam rilis pers KBRI Oslo kepada detikcom, Jumat (22/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan juga menghadirkan Chairman ANTOR (Association of the National Tourist Offices Representatives) Norwegia, Mr. Arne Sundt Bjerk, dan wartawan senior majalah wisata Norwegia (VG News Travel), Ms. Lise Lotte Winther-Bay, untuk berbagi kisah inspiratif selama kunjungannya ke Indonesia, diakhiri dengan pemutaran video klip 'Wonderful Indonesia' dan suguhan kuliner Indonesia yang menggoyang lidah para peserta kegiatan dan semakin memotivasi keinginan mereka untuk berwisata ke Indonesia.
"Famtrip merupakan langkah awal untuk memperkenalkan besarnya potensi wisata, muaranya adalah meningkatnya jumlah wisman Norwegia yang berkunjung ke Indonesia, bahkan lebih jauh, berinvestasi dalam pengembangan sektor ini ke depan. Saya berharap warga Norwegia juga menyempatkan diri berkunjung dan melihat langsung keindahan panorama Danau Toba, salah satu destinasi prioritas terbaik yang dimiliki Indonesia dan kini bisa diakses lebih mudah melalui penerbangan langsung ke Silangit, baik penerbangan domestik maupun internasional," imbuh Dubes Todung Mulya Lubis.
Wisnu Lombardwinanto, Pelaksana Fungsi Ekonomi 1 KBRI Oslo, menjelaskan bahwa kegiatan fokus mempromosikan 10 'Bali-Baru' yang kini menjadi destinasi wisata prioritas di tanah air. Upaya KBRI Oslo tersebut utamanya ditujukan untuk menggandeng para peserta yang berpotensi besar menjadi 'influencer' bagi warga Norwegia lainnya dan diharapkan secara efektif dapat mendukung promosi pariwisata Indonesia di Norwegia. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kegiatan Gathering semacam ini terbukti secara konkrit mampu mendorong laju peningkatan jumlah wisman Norwegia yang berkunjung ke Indonesia.
Sementara Eftariyadi Badri, Pelaksana Fungsi Ekonomi 2 KBRI Oslo, menambahkan bahwa interaksi dinamis selama berlangsungnya kegiatan berhasil meningkatkan antusiasme sekaligus menggaet minat para peserta untuk ikut ambil bagian menjadi 'dealer' (agen) dalam mempromosikan kekayaan ragam destinasi wisata Indonesia kepada publik Norwegia, yang diharapkan dapat mendukung pencapaian target kunjungan 20 juta wisman ke Indonesia pada tahun 2019. (ita/ita)