Seperti dilansir AFP, Selasa (19/3/2019), tersangka utama penembakan yang diidentifikasi bernama Gokmen Tanis (37) masih terus diinterogasi otoritas setempat. Dua orang lainnya, yang berusia 23 tahun dan 27 tahun, yang diduga ikut terlibat juga masih diselidiki lebih lanjut.
Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, sebelumnya menyatakan pihaknya 'tidak bisa mengesampingkan' dugaan motif lainnya selain terorisme, termasuk pertengkaran keluarga. Namun dalam pernyataan terbaru pada Selasa (19/3) waktu setempat, polisi dan jaksa Belanda menyatakan penyelidikan kini lebih condong ke motif terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi surat itu tidak disebutkan lebih lanjut oleh kepolisian dan jaksa Belanda. Ditambahkan polisi dan jaksa bahwa pihaknya tidak menemukan keterkaitan antara pelaku dan korban.
"Penyelidikan kami juga menetapkan tidak ada keterkaitan antara tersangka utama dan para korbannya," tegas pernyataan tersebut.
Penembakan brutal yang dilakukan Tanis pada Senin (18/3) waktu setempat menewaskan tiga orang dan melukai lima orang lainnya.
Disebutkan polisi dan jaksa dalam pernyataannya, tiga korban tewas terdiri atas seorang gadis berusia 19 tahun dari Vianen, Utrecht bagian selatan dan dua pria berusia 28 tahun dan 49 tahun dari Utrecht. Identitas ketiganya belum dirilis ke publik.
Diberitakan sebelumnya bahwa bukti-bukti di media sosial juga media-media internasional mengindikasikan penembakan itu didasari motif pribadi. Kepolisian Belanda sempat mengakui indikasi motif pribadi yang menyebut Tanis kemungkinan menargetkan seorang wanita yang merupakan saudari tirinya atau mungkin juga mantan kekasihnya. Hal ini termentahkan setelah dipastikan tidak adanya keterkaitan antara pelaku dan korban.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini