"Kami sedang terbang di atas Niger (menuju Paris) ... saya melihat bola api selama beberapa detik dan kemudian ledakan besar di sisi kiri pesawat," kata Baudelaire Mieu, seorang jurnalis Bloomberg News kepada kantor berita AFP, Senin (11/3/2019).
"Pesawat mulai berputar, semuanya bergetar dan orang-orang mulai panik. Pilot datang dan berkata, "Kita baru saja kehilangan mesin di sebelah kiri. Kita akan kembali ke Abidjan," ujar Mieu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Air France-KLM untuk Afrika Barat, Jean-Luc Mevellec mengonfirmasi insiden yang terjadi pada Minggu (10/3) waktu setempat itu.
"Secara teknis, inilah yang disebut mesin meledak. Ini adalah masalah yang sudah diketahui," kata Mevellec kepada AFP.
"Ini terjadi dari waktu ke waktu. Ini adalah fenomena yang sudah diketahui, dipahami dengan baik dan para kru terlatih dalam simulator sepanjang tahun untuk menangani jenis kesalahan ini," imbuhnya.
Menurut Mieu, pesawat raksasa bermesin empat, yang merupakan jet penumpang terbesar di dunia itu, "terus bergetar sepanjang perjalanan kembali ke Abidjan. Orang-orang berdoa."
"Itu nyaris saja. Saya tak pernah begitu ketakutan," imbuhnya. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini