Disampaikan kantor Jaksa Agung Chiapas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (8/3/2019), bahwa kecelakaan terjadi di negara bagian Chiapas yang berbatasan dengan Guatemala, pada Kamis (7/3) malam. Tepatnya di jalanan berjarak 41 kilometer sebelah timur laut Tuxtla-Gutierrez, ibu kota Chiapas.
Truk seberat tiga ton dan tidak memiliki nomor polisi atau nopol itu tergelincir saat melaju di tengah jalanan, kemudian terguling. Truk itu dipasangi sebuah kontainer kargo yang di dalamnya berisi para imigran gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat menyebut insiden ini menewaskan 25 orang tewas dan melukai sekitar 32 orang lainnya.
Tidak disebut lebih lanjut asal kewarganegaraan para korban, namun disebutkan bahwa mereka berasal dari negara-negara Amerika Tengah.
Diketahui bahwa Chiapas selama ini menjadi titik transit utama bagi para imigran, khususnya dari Guatemala, Honduras dan El Salvador. Para imigran melewati Chiapas sebelum melanjutkan perjalanan ke perbatasan Amerika Serikat. Kebanyakan dari mereka nekat menumpang truk-truk yang dioperasikan oleh sindikat penyelundup.
Penyebab tergelincir dan tergulingnya truk ini belum diketahui pasti. Laporan media-media setempat menyebutkan bahwa para penyidik setempat tengah mempertimbangkan dugaan apakah sang sopir truk kehilangan kendali karena gangguan mesin.
Dituturkan Isidro Hernandez dari Palang Merah setempat bahwa truk yang mengalami kecelakaan itu diperkirakan membawa sekitar 80 imigran di dalamnya. Beberapa imigran yang tidak mengalami luka-luka diduga telah melarikan diri.
Hernandez menambahkan bahwa salah satu korban tewas merupakan anak-anak.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini