Seperti dilansir AFP, Rabu (6/3/2019), musisi dan penyanyi bernama Mandla Maphumulu itu menyerahkan diri ke polisi di Pinetown setelah menuai kemarahan publik. Pinetown merupakan sebuah kota di pinggiran dekat kota Durban.
Maphumulo yang memiliki nama panggung 'Mamintsha' dijerat dakwaan penyerangan dan telah dihadirkan dalam persidangan pada Selasa (5/3) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan juru bicara kepolisian setempat, Vishnu Naidoo, kepada AFP bahwa pengadilan mengabulkan permohonan Maphumulo untuk bebas dengan jaminan sebesar 2 ribu Rand (Rp 1,9 juta). Dia diperintahkan kembali ke pengadilan untuk menjalani sidang lanjutan pada 15 Mei mendatang.
Saat hadir dalam persidangan, Maphumulo menyatakan kepada wartawan bahwa dirinya menyesal telah memukul kekasihnya yang bernama Babes Wodumo.
Namun diklaim oleh Maphumulo bahwa dirinya melakukan tindak kekerasan itu sebagai bentuk pertahanan diri setelah sang kekasih menyerang dirinya terlebih dulu.
Diungkapkan Maphumulo bahwa dirinya telah mengajukan gugatan hukum terhadap kekasihnya itu. "Saya sejak lama mengalami tindak kekerasan dari dirinya," ucapnya kepada wartawan setempat.
Sang kekasih, Wodumo, yang berusia 24 tahun yang memiliki nama asli Bongekile Simelane sengaja mengaktifkan fitur live streaming pada akun Instagramnya saat Maphumulo memukul dirinya. Video berdurasi 38 detik itu menuai kecaman dari publik hingga para politikus dan otoritas Afsel.
Video itu telah dihapus dari akun Instagram Wodumo.
Di Afsel, Wodumo dikenal sebagai penampil musik gqom, genre musik yang meleburkan musik tradisional Afrika dengan house music. Sedangkan Maphumolo dikenal sebagai musisi kwaito, genre musik Afsel yang mirip dengan hip-hop.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini