Putra Mahkota Saudi Pernah Ancam Akan Buru Khashoggi dengan 'Peluru'

Putra Mahkota Saudi Pernah Ancam Akan Buru Khashoggi dengan 'Peluru'

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 10:36 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Washington DC - Terungkap bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) pernah menyatakan dirinya akan memburu wartawan Jamal Khashoggi dengan 'peluru'. Hal itu disampaikan MBS kepada salah satu orang dekatnya sekitar setahun sebelum Khashoggi dibunuh.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (8/2/2019), informasi itu disampaikan sejumlah pejabat yang telah melihat bukti intelijen Amerika Serikat (AS) yang dikutip oleh media terkemuka AS, New York Times (NYT), dalam laporannya pada Kamis (7/2) waktu setempat.

Menurut para pejabat tersebut kepada NYT, informasi itu didapat dari hasil penyadapan percakapan MBS dengan salah satu penasihatnya tahun 2017. NYT menyebut penyadapan dilakukan oleh lembaga intelijen AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percakapan itu, MBS sempat melontarkan peringatan bahwa dirinya akan memburu Khashoggi 'dengan peluru' jika Khashoggi tidak pulang ke Saudi dari AS. Diketahui bahwa Khashoggi kabur dari Saudi dan memilih tinggal di AS selama beberapa tahun terakhir.


Dituliskan NYT bahwa kalangan intelijen AS memahami maksud peringatan MBS saat itu adalah dirinya siap membunuh Khashoggi, yang kerap melontarkan kritikan terhadap kebijakan-kebijakan Kerajaan Saudi dan MBS.

Kata 'peluru' yang dipakai MBS dalam peringatannya itu, menurut pakar intelijen AS yang dikutip NYT, tidak dimaksudkan secara harfiah untuk menembaknya.

Belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar Saudi di Washington DC, Badan Intelijen AS (CIA) dan Badan Keamanan Nasional AS terkait laporan NYT ini.

Otoritas Saudi yang awalnya menyangkal, belakangan mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh oleh tim dari Saudi dalam operasi liar di dalam konsulat mereka di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018. Otoritas Saudi berulang kali menegaskan bahwa MBS tidak terlibat dalam pembunuhan itu.


Badan-badan intelijen AS meyakini MBS yang memerintahkan operasi untuk membunuh Khashoggi, yang hingga kini jenazahnya masih belum ditemukan.

Laporan NYT dirilis sehari sebelum berakhirnya batas waktu yang ditetapkan Kongres AS untuk Gedung Putih agar segera mengajukan laporan soal apakah MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi dan apakah AS akan memberlakukan sanksi terhadapnya. Pemerintah AS pun telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap 17 pejabat Saudi yang diyakini terlibat pembunuhan Khashoggi. Namun Presiden Donald Trump menegaskan dirinya terus mendukung MBS.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads