Anggota Kelompok Saksi Yehuwa Dibui 6 Tahun Atas Ekstremisme di Rusia

Anggota Kelompok Saksi Yehuwa Dibui 6 Tahun Atas Ekstremisme di Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 06 Feb 2019 18:55 WIB
Ilustrasi (REUTERS/Dario Pignatelli)
Moskow - Pengadilan Rusia menjatuhkan vonis enam tahun penjara terhadap seorang warga negara Denmark yang merupakan anggota kelompok Saksi-saksi Yehuwa yang dilarang di negara tersebut. Warga Denmark itu dinyatakan bersalah atas 'ekstremisme' oleh pengadilan setempat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (6/2/2019), Dennis Christensen (46) ditangkap agen Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) di kota Oryol pada Mei 2017 lalu. Penangkapan itu dilakukan sesaat setelah pemerintah Rusia menetapkan kelompok Saksi-saksi Yehuwa sebagai organisasi ekstremis dan melarangnya.

"Kami sangat menyesali vonis terhadap Dennis Christensen -- seorang pria tak bersalah yang tidak melakukan tindak kriminal apapun," ucap juru bicara kelompok Saksi-saksi Yehuwa di Rusia, Yaroslav Sivulskiy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyedihkan bahwa membaca Alkitab, berkhotbah, dan menjalani hidup bermoral sekali lagi merupakan tindak kriminal di Rusia," imbuhnya.


Dalam sidang, Christensen yang pindah dari Denmark ke Rusia dan menikahi seorang wanita Rusia ini, bersikeras dirinya 'tidak pernah melakukan tindak kriminal'. "Saya harap hari ini menjadi hari Rusia membela kebebasan beragama," ucap Christensen kepada wartawan sebelum masuk ruang sidang pada Rabu (6/2) waktu setempat saat pembacaan vonis dilakukan.

Kelompok Saksi-saksi Yehuwa, gerakan evangelis Kristen yang berbasis di Amerika Serikat, menyatakan pihaknya akan mengajukan banding atas vonis enam tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Christensen itu.

Secara terpisah, organisasi HAM internasional, Amnesty International, mengecam vonis tersebut. Amnesty International bahkan menyebut 'pelanggaran HAM fatal' sedang terjadi di Rusia.

Tahun 2017 lalu, otoritas Rusia mengamandemen Undang-undang Antiekstremisme yang berlaku di wilayahnya. Amandemen itu menyebutkan nama kelompok Saksi-saksi Yehuwa secara spesifik dan memerintahkan pembubaran kelompok itu di Rusia.


Sejak saat itu, operasi terhadap anggota kelompok Saksi-saksi Yehuwa marak di Rusia. Menurut kelompok Saksi-saksi Yehuwa, ada sekitar 90 persidangan terhadap anggota mereka di berbagai wilayah Rusia yang akan digelar. Disebutkan juga bahwa lebih dari 20 properti milik kelompok ini disita oleh otoritas Rusia. Tak hanya itu, media-media lokal Rusia melaporkan pemimpin kelompok Saksi-saksi Yehuwa di Ivanovo, Rusia ditangkap atas dakwaan ekstremisme pekan lalu.

Disebutkan kelompok Saksi-saksi Yehuwa bahwa mereka memiliki lebih dari 170 ribu anggota di Rusia. Ribuan orang di antaranya telah melarikan diri ke negara lain. Kelompok yang terbentuk abad ke-19 di AS ini menganggap gereja modern telah melenceng dari ajaran Alkitab sesungguhnya. Anggota-anggota kelompok ini disebut menolak teori evolusioner modern dan menolak transfusi darah.

Gereja Ortodoks Rusia yang sangat berpengaruh di negara berpenduduk 144 juta jiwa itu, terang-terangan menolak kelompok Saksi-saksi Yehuwa. Bahkan salah satu pejabat Gereja Ortodoks Rusia pernah menyebut kelompok itu sebagai 'sekte destruktif'.

(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads