Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/2/2019), tindak kekerasan seksual itu dilakukan sang pastor yang tidak disebut namanya ini antara tahun 2001 hingga 2006 dan berlanjut saat tiga korban di antaranya sudah menginjak usia dewasa pada tahun 2011 hingga tahun 2016 lalu.
Keempat korban diketahui masih anak-anak saat tindak pidana ini terjadi, dengan yang paling muda saat itu baru berusia 9 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim yang menangani kasus ini menjatuhkan hukuman lima tahun penjara terhadap sang pastor. Namun sang pastor hanya perlu menjalani masa hukuman selama dua tahun dan untuk sisanya, sang pastor akan berada di bawah pengawasan dan dibatasi pergerakannya.
Vonis yang dijatuhkan hakim jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta sang pastor dihukum empat tahun penjara diikuti tiga tahun pengawasan.
Dalam putusannya, hakim juga melarang sang pastor untuk menghubungi korban-korbannya dan melakukan aktivitas apapun dengan anak-anak. Sang pastor juga dilarang tinggal di wilayah Alsace, tempat tindak pidana ini terjadi.
Dituturkan pengacara sang pastor, Thierry Moser, bahwa kliennya juga diwajibkan mengikuti perawatan psikologis yang telah mulai dijalani beberapa waktu terakhir.
"Menyesali tindak kriminal yang telah diakuinya ... dan menyampaikan permohonan maaf kepada para korban dan kepada orang-orang ... yang terluka oleh tindakan tak bisa ditoleransi semacam ini," sebut Moser soal kliennya.
Dalam kasus yang sama, sang pastor juga dinyatakan bersalah telah menggelapkan dana gereja sebesar 100 ribu Euro (Rp 1,5 miliar) untuk membayar salah satu korbannya. Pembayaran tersebut dilakukan terhadap salah satu korban yang telah dewasa, sebagai imbalan atas 'bantuan seksual'. Secara total, sang pastor telah membayarkan lebih dari 240 ribu Euro (Rp 3,7 miliar) -- dana sisanya diambil dari uang pribadi sang pastor -- kepada salah satu korbannya itu.
Korban yang kini berusia 29 tahun sempat didakwa 'menutupi pelanggaran kepercayaan' terkait penggelapan uang gereja itu, namun akhirnya dilepaskan dari dakwaan karena tak cukup bukti. Dinyatakan bahwa korban tidak mengetahui sumber uang yang diterimanya saat itu.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini