Departemen Keuangan AS menyatakan, pemerintah AS akan menggunakan "cara-cara ekonomi dan diplomatiknya" untuk memastikan bahwa setiap penjualan komersial oleh Venezuela konsisten dengan pengakuan Washington akan pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai kepala negara Venezuela yang sah.
"Amerika Serikat akan menggunakan cara-cara ekonomi dan diplomatiknya untuk memastikan bahwa transaksi komersial oleh pemerintah Venezuela, termasuk yang melibatkan perusahaan-perusahaan milik negaranya dan cadangan internasional, konsisten dengan pengakuan ini," demikian statemen Departemen Keuangan AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (26/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Maduro telah memerintahkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Washington. Maduro menuding Trump mencoba mendalangi kudeta terhadap pemerintahannya.
"Saya percaya tak ada keraguan bahwa Donald Trump ingin memaksakan pemerintahan de facto, pemerintahan yang tidak konstitusional, kudeta terhadap rakyat dan demokrasi di Venezuela," ujar Maduro dalam pidatonya.
PresidenTrump mengakuiGuaido sebagai kepala negara baru Venezuela beberapa menit setelah politikus oposisi berusia 35 tahun itu mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara di ibukota,Caracas, Rabu (23/1) lalu.
Trump mendesak negara-negara lain agar mengikuti langkahnya. Sejauh ini tujuh negara di Amerika Selatan, serta Kanada dan Inggris, mendukung seruan Trump.
Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengatakan bahwa Inggris menyetujui bahwa Nicolas Maduro "bukanlah pemimpin Venezuela yang sah".
"Inggris meyakini Juan Guaido adalah orang yang tepat untuk membawa Venezuela maju," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Adapun Uni Eropa menyerukan agar digelar "pemilihan umum yang bebas dan kredibel" dan mengatakan kebebasan dan keamanan Guaido harus dihormati.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini