Kerusuhan ini terjadi seiring berlangsungnya aksi-aksi protes menentang pemimpin sayap kiri Nicolas Maduro. Kerusuhan pertama pecah pada Senin (21/1) ketika 27 tentara bangkit menentang Maduro di sebuah pos komando di Caracas, seraya menyerukan warga untuk turun ke jalan-jalan. Seruan itu disampaikan dalam video yang beredar luas di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di San Felix, Bolivar, para demonstran juga membakar patung mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez pada Selasa (22/1) larut malam waktu setempat.
Pada Rabu (23/1), aparat polisi antihuru-hara bentrok dengan para demonstran di sebelah timur Caracas menyusul aksi demo yang diserukan oleh pemimpin oposisi Juan Guaido, yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden interim Venezuela sebagai bagian dari upayanya untuk menggulingkan Maduro, membentuk pemerintahan transisi dan menggelar pemilihan umum.
Selain di Caracas, korban jiwa akibat kerusuhan ini juga dilaporkan terjadi di negara-negara bagian Tachira, Barinas, Portuguesa, Amazonas dan Bolivar. Aksi-aksi demo ini terjadi menyusul kemenangan kembali Maduro dalam pemilihan presiden kontroversial, yang oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat disebut sebagai pemilihan curang. (ita/ita)