Petugas Keamanan di Bandara Jerman Mogok, Ratusan Penerbangan Batal

Petugas Keamanan di Bandara Jerman Mogok, Ratusan Penerbangan Batal

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Jan 2019 18:21 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Berlin - Ratusan penerbangan di sedikitnya delapan bandara Jerman, termasuk Bandara Frankfurt yang merupakan bandara tersibuk di negara itu, terpaksa dibatalkan sepanjang Selasa (15/1) waktu setempat. Hal ini dikarenakan para petugas keamanan bandara menggelar aksi mogok kerja terkait pertikaian soal gaji.

Seperti dilansir AFP, Selasa (15/1/2019), serikat perdagangan berpengaruh di Jerman, Verdi, yang menggelar aksi mogok kerja ini menyatakan, aksi ini berlangsung pada Selasa (15/1) dini hari mulai pukul 02.00 waktu setempat hingga pukul 20.00 waktu setempat.

Mogok kerja ini berlangsung di bandara-bandara yang ada di kota Frankfurt, Munich, Hanover, Bremen, Hamburg, Leipzig, Dresden dan Erfurt. Tidak disebut secara pasti berapa penerbangan yang terdampak, hanya disebutkan ratusan penerbangan sepanjang Selasa (15/1) waktu setempat terkena dampaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asosiasi bandara setempat, ADV, menyebut sedikitnya 220 ribu penumpang akan terkena dampak dari pembatalan dan penundaan penerbangan ini.


Dalam pernyataannya, operator bandara Frankfurt, Fraport, mengimbau para penumpang untuk tidak mendatangi bandara tersibuk keempat di Eropa itu selama aksi mogok kerja berlangsung. Fraport menyebut pihaknya telah membatalkan 570 penerbangan dari 1.200 penerbangan terjadwal.

Aksi mogok kerja terkoordinasi seperti ini menandai pertikaian terbesar antara Verdi dengan para pekerja. Mogok kerja ini digelar setelah aksi walkout digelar di bandara Berlin pada Senin (14/1) waktu setempat dan di bandara Stuttgart, Cologne/Bonn serta Dusseldorf pada Kamis (10/1) lalu.

Maskapai ternama Jerman, Lufthansa, menuding Verdi membawa ketegangan pada level yang tidak bisa diterima. Asosiasi bandara ADV menyebut gelombang aksi mogok kerja ini sebagai aksi 'tak bertanggung jawab'.

"Verdi tidak bisa dibenarkan untuk melakukan aksi semacam ini terhadap para penumpang, maskapai dan bandara," sebut Direktur ADV, Ralph Beisel, dalam pernyataannya.


Dalam pernyataannya, Verdi yang mewakili 23 ribu pekerja keamanan bandara, menyatakan pihaknya terpaksa meningkatkan tekanan karena pembicaraan dengan asosiasi atasan BDLS menemui jalan buntu.

"Para atasan sama sekali tidak merespons peringatan aksi mogok pekan lalu, mereka tidak memberikan tawaran yang lebih baik," ucap anggota dewan Verdi, Ute Kittel, kepada televisi setempat ZDF.

Serikat pekerja menginginkan kenaikan gaji sebesar 20 Euro per jam bagi para pegawai yang melakukan pemeriksaan keamanan, mulai dari penumpang dan barang-barang, di seluruh bandara Jerman.

Jumlah gaji bagi para pegawai di bandara-bandara Jerman tergolong beragam. Dengan para pegawai di wilayah Jerman bagian timur mendapat gaji 14 Euro per jam, sedangkan pegawai di ibu kota Berlin dan wilayah Jerman bagian barat mendapat gaji 17 Euro per jam.

"Keamanan tidak lebih lengah di wilayah timur dan pegawai di sana tidak kurang layak dibanding yang lain," sebut Kittel. Perundingan antara Verdi dengan BDLS akan kembali digelar pada 23 Januari mendatang.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads