Seperti dilaporkan Bloomberg dan dilansir Reuters, Selasa (15/1/2019), Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC), yang mengawasi sekitar 100 perusahaan negara, telah meminta sejumlah perusahaan dalam beberapa pekan terakhir untuk hanya membawa laptop yang aman dan dikeluarkan perusahaan saat bertugas ke luar negeri. Laporan itu disampaikan Bloomberg dengan mengutip sejumlah sumber yang memahami permintaan SASAC itu.
Imbauan perjalanan yang dirilis pemerintah China juga termasuk peringatan saat bepergian ke sejumlah negara lain yang merupakan sekutu AS. Negara-negara yang dimaksud tergabung dalam pakta intelijen Five Eyes, yakni Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diketahui bahwa imbauan perjalanan ini muncul saat China dan AS sedang bersitegang usai penangkapan petinggi perusahaan telekomunikasi China, Huawei pada Desember 2018. Chief Financial Officer (CFO) Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou, ditangkap otoritas Kanada atas permintaan AS.
Meng ditangkap atas dugaan pidana terkait pelanggaran sanksi Iran yang diberlakukan AS. Jaksa AS menuduh Meng menyesatkan sejumlah bank soal transaksi terkait Iran, sehingga menempatkan bank-bank itu pada risiko melanggar sanksi-sanksi AS.
Meng dibebaskan otoritas Kanada usai membayar jaminan CAN$ 10 juta. Saat ini Meng tinggal di sebuah rumah mewah di Vancouver, Kanada sembari menunggu proses persidangan ekstradisi terhadapnya yang masih berlanjut.
China telah memperingatkan bahwa konsekuensi khusus akan diterima AS dan Kanada kecuali Meng dibebaskan.
Terlepas dari itu, China telah menahan dua warga Kanada -- Michael Kovrig dan Michael Spavor -- atas tuduhan membahayakan keamanan negara. Otoritas China tidak menyatakan secara terang-terangan apakah penahanan dua warga Kanada itu berkaitan dengan penangkapan Meng. Namun para pakar dan diplomat negara Barat mencurigai penahanan dua warga Kanada merupakan balasan China untuk penangkapan Meng.
Dalam kasus terpisah, seorang warga Kanada bernama Robert Lloyd Schellenberg baru saja divonis mati oleh pengadilan China dalam kasus penyelundupan narkoba. Menanggapi vonis itu, Kementerian Luar Negeri Kanada memperbarui imbauan perjalanan bagi warganya ke China. Setiap warga Kanada di China diminta mewaspadai 'risiko penegakan hukum sewenang-wenang' oleh otoritas setempat.
(nvc/ita)











































