Seperti dilansir CNN, Jumat (11/1/2018), parlemen Kanada mengumumkan rencana untuk menambah lebih dari 1 juta penduduk tetap atau permanent resident baru di wilayahnya. Jumlah sebanyak itu ditargetkan akan dicapai dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.
Target imigran baru sebanyak 1 juta orang itu mencapai nyaris 1 persen dari total populasi Kanada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah itu diprediksi akan mencapai angka 350 ribu orang pada tahun 2019 ini. Kemudian tahun 2020 mendatang, jumlah imigran baru yang akan diterima ditargetkan mencapai 360 ribu orang. Dan tahun 2021, targetnya kembali bertambah menjadi 370 ribu imigran baru.
Jika ditotal, jumlahnya akan mencapai sekitar 1.080.000 imigran baru.
"Terima kasih banyak untuk para pendatang baru yang telah kami sambut sepanjang sejarah kami, Kanada telah berkembang menjadi negara yang kuat dan bersemangat yang kita nikmati semuanya," ucap Menteri Imigrasi, Pengungsi dan Kewarganegaraan Kanada, Ahmed Hussen.
Hussen yang merupakan imigran asal Somalia, menyebut aliran imigran baru akan membantu Kanada dalam menyeimbangkan populasi yang menua dan menurunnya angka kelahiran sambil mengembangkan angkatan pekerja.
Posisi Kanada yang sangat ramah terhadap imigran bertolak belakang dengan negara-negara Barat lainnya, khususnya AS, yang memberlakukan kebijakan-kebijakan imigrasi yang lebih keras.
Perlu diketahui bahwa Kanada secara khusus sangat berdedikasi dalam menawarkan perlindungan bagi para pengungsi. Tahun 2017, Badan Pengungsi PBB melaporkan angka pengungsi yang belum pernah tercatat sebelumnya yakni mencapai 68,5 juta orang.
Kementerian Imigrasi, Pengungsi dan Kewarganegaraan Kanada (IRCC) telah mempersiapkan US$ 5,6 juta untuk mendukung inisiatif permukiman global bagi para pengungsi.
(nvc/ita)