Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Filipina Jadi 85 Orang

Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Filipina Jadi 85 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 02 Jan 2019 18:14 WIB
Banjir di Filipina merendam rumah-rumah warga (JAIME CORALDE III/via REUTERS)
Manila - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang Filipina, dipicu badai Usman, bertambah menjadi 85 orang. Sekitar 20 orang lainnya dilaporkan masih hilang sementara petugas penyelamat masih berupaya menjangkau area-area yang terisolasi.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/1/2018), para korban termasuk anak-anak rata-rata tewas saat rumah mereka ambruk diterjang longsor. Banjir dan longsor terjadi beberapa hari setelah hujan deras terus mengguyur sejumlah provinsi di wilayah Filipina bagian tengah.

"Jika kita tidak berhasil menemukan korban hilang atau kita menemukan mereka telah tewas, maka jumlahnya (korban tewas) menjadi 105 orang, yang kita harapkan tidak akan terjadi," ucap Direktur Eksekutif Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Ricardo Jalad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badai Usman yang melemah dan telah meninggalkan wilayah Filipina pada Minggu (30/12) lalu, membawa hujan deras yang memicu tanah longsor dan banjir di wilayah Bicol dan Visaya Timur.


Otoritas setempat menempatkan tiga provinsi di bawah status 'situasi malapetaka' untuk memberikan akses pada dana darurat dari pemerintah.

Wilayah Bicol yang memiliki 5,8 juta penduduk merupakan wilayah yang terdampak paling parah. Sedikitnya 68 korban tewas berasal dari Bicol. Kerusakan pada sektor pertanian di Bicol, yang memproduksi beras dan jagung, diperkirakan mencapai 342 juta Peso.

Petugas penyelamat yang juga terdiri atas polisi dan personel militer, menggunakan perlengkapan berat untuk membersihkan ruas jalan menuju area terdampak longsor dan memasuki area yang digenangi banjir dengan perahu karet.

"Matahari telah muncul, dengan hujan ringan sesekali. Kami harap banjir akan surut," ucap anggota operasional badan penanggulangan bencana di Bicol, Ronna Monzon, kepada Reuters.


Diketahui bahwa sekitar 20 topan dan badai menerjang wilayah Filipina setiap tahunnya hingga menewaskan ratusan orang. Topan paling mematikan yang menerjang Filipina adalah super topan Haiyan. Lebih dari 7.360 orang dilaporkan tewas atau hilang akibat topan itu tahun 2013 lalu.

(nvc/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads