Uni Emirat Arab dan Bahrain Buka Kembali Kedutaan di Suriah

Uni Emirat Arab dan Bahrain Buka Kembali Kedutaan di Suriah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 14:44 WIB
Bendera UAE dikibarkan di Kedutaan UAE yang akan dibuka kembali di Suriah (REUTERS/Omar Sanadiki)
Damaskus - Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain mengumumkan akan membuka kembali Kedutaan Besar (Kedubes) mereka di Damaskus, Suriah. Hal ini menandai dorongan diplomatik untuk Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dari dua negara Arab yang sebelumnya mendukung pemberontak Suriah yang melawan Assad.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (28/12/2018), otoritas UAE menyebut langkah ini bertujuan untuk menormalisasi hubungan dan membatasi risiko campur tangan regional dalam 'urusan Arab dan Suriah'. UAE merujuk pada Iran non-Arab yang dukungannya untuk Assad selama ini genting dalam membantu rezim Suriah menghadapi konflik.

"Keputusan UAE ... datang setelah keyakinan bahwa babak selanjutnya membutuhkan kehadiran dan komunikasi Arab dalam dokumen Suriah," ucap Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE, Anwar Gargash, via akun Twitternya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendera UAE telah dikibarkan di kedutaan mereka di Damaskus, yang ditutup sejak konflik Suriah pecah 8 tahun lalu. Kementerian Luar Negeri UAE menyatakan bahwa pejabat charge d'affaires akan kembali bertugas pada Kamis (27/12) waktu setempat.


Pembukaan kembali kedutaan di Suriah menjadi langkah menuju rehabilitasi Suriah oleh negara-negara Arab. Keanggotaan Suriah dalam Liga Arab ditangguhkan tujuh tahun lalu. Gargash menuturkan pada Al Arabiya TV bahwa bergabungnya Suriah kembali ke Liga Arab membutuhkan Konsensus Arab.

Secara terpisah, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Bahrain juga mengumumkan keputusan membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus. Pengumuman ini disampaikan Bahrain pada Jumat (28/12) waktu setempat, atau beberapa jam setelah UAE menyampaikan pengumuman yang sama.

Kementerian Luar Negeri Bahrain menyebut keputusan membuka kembali kedutaan di Damaskus ini dilakukan setelah penutupan selama tujuh tahun terakhir. Sembari menekankan antusiasme Bahrain dalam melanjutkan hubungan diplomatik dengan Suriah, Kementerian Luar Negeri Bahrain menyatakan bahwa Kedutaan Besar Suriah di Manama, Bahrain juga akan kembali beroperasi. Layanan penerbangan langsung antara kedua negara juga akan dipulihkan.

Diketahui bahwa UAE dan Bahrain sama-sama merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah. Belum ada tanggapan dari AS terkait hal ini.


Robert Ford yang pernah menjabat Duta Besar AS untuk Suriah saat konflik pecah tahun 2011 lalu, menyebut pembukaan kembali kedutaan negara-negara Arab ini mengindikasikan bahwa negara-negara Sunni di Teluk Arab berniat menancapkan pengaruh baru di Suriah untuk menangkal pengaruh Iran.

"Saya pikir mereka berharap agar dengan keterlibatan finansial dan diplomatik dengan Damaskus, mereka bisa mengurangi pengaruh Iran," sebut Ford yang kini menjadi dosen di Yale University juga peneliti pada think tank Middle East Institute.

Sejak konflik pecah selama delapan tahun terakhir, rezim Assad telah merebut kembali sebagian besar wilayahnya yang dikuasai pemberontak. Rezim Assad banyak dibantu Rusia, Iran, dan kelompok-kelompok Syiah yang didukung Iran seperti Hizbullah dari Lebanon.

Keberhasilan rezim Assad bertambah setelah kantong pemberontak terakhir di dekat Damaskus berhasil direbut kembali. Pada November lalu, rezim Assad menyatakan pihaknya akan menyambut setiap negara Arab yang berniat membangun kembali hubungan resmi dengan Suriah.


Awal bulan ini, Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi kepala negara Arab pertama yang mengunjungi Damaskus sejak konflik Suriah pecah. Kemudian perlintasan perbatasan antara Suriah dan Yordania -- sekutu AS lainnya yang mendukung pemberontak Suriah -- diketahui telah dibuka kembali pada Oktober lalu. Pada Kamis (27/12) kemarin, sebuah pesawat penumpang Suriah terbang langsung ke Tunisia untuk pertama kali dalam delapan tahun terakhir.

(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads