Seperti dikutip dari Business Insider dan Russia Beyond, Rabu (12/12/2018), insiden itu terjadi setelah Tembok Berlin dirobohkan tahun 1989 silam dan reunifikasi Jerman dimulai. Kerumunan warga Jerman yang marah melakukan aksi di jalanan setempat. Diketahui bahwa Putin ditugaskan KGB ke Dresden dari tahun 1985 hingga tahun 1990.
Pada 5 Desember 1989, Putin melihat kerumunan warga yang marah menyerbu kantor Kementerian Keamanan Negara setempat, yang kebetulan berlokasi di jalanan yang sama dengan markas KGB di Dresden. Saat itu, Putin menyadari bahwa markas KGB juga akan ikut diserbu warga. Putin berusaha menghubungi kantor pusat KGB di Moskow, tapi tidak ada yang menjawab. Jadi dia pun mengambil keputusan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan seorang warga Jerman bernama Siegfrid Dannat, yang saat itu menjadi bagian kerumunan warga seperti dikutip Russia Beyond, seorang staf Rusia keluar gedung sendirian dan mendekati gerbang yang tertutup.
Staf Rusia itu menyatakan kepada warga yang marah bahwa mereka harus menjauhi gedung tersebut karena area itu merupakan wilayah Uni Soviet. Staf itu juga menyatakan bahwa penjaga keamanan bersenjata siap melepas tembakan jika ada yang menerobos masuk.
Dannat menyebut staf Rusia yang menemui warga itu tergolong sopan dan bicara bahasa Jerman dengan lancar. Disebutkan Russia Beyond, kata-kata Putin saat itu berhasil menenangkan warga sehingga mereka meninggalkan markas KGB di Dresden. Staf Rusia yang dimaksud adalah Putin sendiri.
Secara terpisah, menurut buku berjudul 'Mr. Putin: Operative in the Kremlin' yang ditulis Fiona Hill dan Cliff Gaddy, Putin mengklaim saat itu dirinya memamerkan sebuah pistol untuk menakut-nakuti para demonstran yang ingin menyerbu markas KGB di Dresden.
Laporan media Inggris, The Telegraph, menyebut kisah Putin menghadapi warga Jerman yang marah dimuat dalam film dokumenter berjudul The Wall yang dirilis tahun 2009. The Telegraph menyebut dokumenter itu dimaksudkan untuk melejitkan citra patriot Putin yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia.
Dokumenter itu ditayangkan televisi nasional Rusia agar bisa ditonton seluruh rakyat Rusia. Putin tampil di sela-sela tayangan itu untuk membahas insiden di Jerman Timur tersebut. Disebutkan bahwa Putin memamerkan pistol di hadapan kerumunan orang dan berbicara dalam bahasa Jerman dengan fasih, yang intinya menekankan dia siap menggunakan pistol itu jika ada yang nekat masuk.
"Ini wilayah Soviet dan kalian berdiri di perbatasan kami. Saya serius ketika saya mengatakan saya akan menembak para penerobos," ucap Putin dalam tayangan tersebut saat itu.
Usai penyerbuan warga terhindarkan, selama beberapa hari kemudian, Putin dan koleganya sesama agen KGB di Dresden sibuk menghancurkan seluruh materi terkait aktivitas KGB di Jerman Timur. Dokumen-dokumen paling berharga dipindahkan ke Moskow dan sisanya dibakar hingga habis. "Kami membakar semuanya siang dan malam. Kami membakar begitu banyak dokumen hingga ovennya rusak," tutur Putin seperti dikutip Russia Beyond.
Setelah itu, Putin dan keluarganya pergi meninggalkan Dresden. Misi Putin dan KGB di Jerman pun berakhir.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini