Diketahui bahwa aksi anti-ICERD yang digelar di Kuala Lumpur pada Sabtu (8/12) lalu bertujuan merayakan penolakan pemerintahan Malaysia untuk meratifikasi ICERD, yang merupakan kependekan dari Konvensi Internasional Soal Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Ras.
ICERD merupakan Konvensi PBB yang melarang segala bentuk diskriminasi ras. Para pengkritik konvensi itu khawatir bahwa ratifikasi konvensi itu akan mengganggu hak-hak istimewa etnis Melayu dan mengancam status Islam sebagai agama resmi Malaysia. Bulan lalu, pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad memutuskan tidak akan meratifikasi ICERD setelah penolakan menyeruak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tengku Razaleigh menyebut aksi anti-ICERD itu menjadi platform yang baik untuk menunjukkan persatuan di antara etnis Melayu. Namun, lanjutnya, akan lebih baik lagi jika aksi itu juga melibatkan warga dari ras lainnya.
"Dalam satu aspek, itu (aksi anti-ICERD) sangat baik. Itu baik untuk persatuan Melayu. Tapi saya akan lebih menyukainya jika ada jumlah besar yang sama untuk non-Melayu (yang berpartisipasi). Kita sebuah negara yang multiras. Itu tidak bisa hanya soal Melayu... Akan lebih baik jika kita menjalin persatuan dalam masyarakat multiras kita," tegas Tengku Razaleigh seperti dilansir New Straits Times dan The Star, Senin (10/12/2018).
Tengku Razaleigh yang juga menjabat Ketua Dewan Penasihat UMNO (United Malays Nations Organization) ini menekankan pentingnya bagi warga Melayu untuk mengikutsertakan warga non-Melayu dalam aksi-aksi seperti anti-ICERD kemarin. Ditegaskan Tengku Razaleigh bahwa warga Melayu tidak bisa mengesampingkan ras lainnya ketika menyangkut isu semacam itu.
"Kita (Melayu) harus mengundang mereka untuk bergabung dengan kita (dalam aksi). Jika Anda tetap bicara soal Melayu dan Islam, yang lain tidak akan mau bergabung," sebutnya.
"Apakah kita suka atau tidak, kita hidup dan bekerja bersama (dengan ras-ras lainnya). Harus ada yang memberi dan menerima. Kita tidak bisa memiliki semuanya hanya untuk kita sendiri, kita harus berbagi. Kita berbagi udara dan tanah, dan kita berbagi kehidupan kita meskipun agama kita berbeda," imbuh Tengku Razaleigh.
Lebih lanjut, Tengku Razaleigh menyatakan keyakinannya bahwa ICERD bisa diratifikasi di masa mendatang jika isunya telah dijelaskan secara detail untuk mencegah kesalahpahaman di antara masyarakat. Tengku Razaleigh meyakini bahwa ICERD tidak bertentangan dengan Konstitusi Malaysia.
"Saya pikir kita bisa menerima ICERD. Untuk sementara waktu, perlu diberikan penjelasan menyeluruh kepada orang-orang untuk menghindari kesalahpahaman," ucapnya.
"ICERD bukan soal mengamandemen Konstitusi kita atau menghapuskan sebagian dari Konstitusi. Saya pikir bukan itu tujuannya. Dan kita mungkin tidak bisa menerimanya sekarang karena rakyat kita belum mencapai level di mana kita bisa berkompetisi. Kita masih memiliki orang-orang dengan standar kehidupan berbeda. Jadi kita tidak bisa menerimanya sekarang karena kita takut akan ada kesalahpahaman," jelas Tengku Razaleigh.
"Saya pikir alasan beberapa orang menentang ICERD karena mereka tidak siap berkompetisi dengan yang lain. Penerapannya hanya bisa dilakukan jika pemerintah memberikan penjelasan yang lebih jelas soal konvensi itu," imbuhnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini