Dilansir dari Reuters, Jumat (7/12/2018), Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengatakan pihaknya siap menghadapi orang-orang yang datang bukan untuk memprotes, melainkan untuk membuat kerusuhan.
"Kami menghadapi orang-orang yang tidak di sini untuk memprotes, tetapi untuk menghancurkan, dan kami ingin memiliki sarana untuk tidak memberi mereka kebebasan," kata Philippe kepada program berita malam televisi TF1 seperti dikutip Reuters Kamis (6/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Philipe melanjutkan, ada sekitar 10 kendaraan lapis baja milik gendarmerie (pasukan gendarmerie dan polisi militer nasional) yang juga akan digunakan. Ini pertama kalinya sejak kerusuhan meletus di pinggiran kota Paris pada 2005 silam.
Sebelumnya, Pemerintah Prancis membatalkan rencana untuk menaikkan harga BBM. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meredam unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok Yellow Vest. (nvl/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini