Dilansir Reuters, Senin (26/11/2018), para pengunjuk rasa yang menggunakan Rompi Kuning telah memblokir jalan di Prancis sejak 17 November. Mereka mendirikan barikade dan mengerahkan truk untuk melakukan konvoi, hingga tidak memberikan akses kepusat perbelanjaan dan beberapa pabrik.
Pengecer di Prancis telah memperingatkan, bahwa demo yang berkepanjangan bisa mengancam pekerjaan dan juga waktu belanja untuk Natal. Sementara itu Presiden Emmanuel Macron tidak akan mendukung rencana kenaikan pajak terhadap BBM jenis bensin dan solar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok saya akan menyatukan perwakilan Departemen Ekonomi dan Keuangan dari pengecer, pedagang, pengrajin, kamar dagang dan federasi Medef perusahaan untuk menilai situasi ekonomi, dampaknya terhadap penjualan dan pada ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita tarik," Maire mengatakan kepada BFM TV.
Polisi sendiri telah menahan 101 orang di Paris, diantaranya 24 orang terluka dalam bentrokan di Champs Elysees.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan tak ada tempat bagi yang melakukan kekerasan di negaranya.
"Tak ada tempat bagi kekerasan di Republik (Pancis)," kata Macron lewat akun Twitter @EmmanuelMacron seperti dikutip detikcom, Minggu (25/11/2018).
Macron berterima kasih kepada polisi yang telah bertugas. Macron juga menyebut para demonstran memalukan karena dianggap telah berupaya melakukan intimidasi ke warga, jurnalis dan politikus.
"Terima kasih kepada penegak hukum untuk keberanian dan profesionalismenya," ujar Macron.
Tonton juga video 'Sudah Dua Hari Ratusan Ambulans Blokade Jalan di Paris':
(dwia/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini