Dikutip dari CNN, Jumat (23/11/2018), kantor berita Rusia RIA-Novosti melaporkan, Korobov meninggal pada Kamis (22/11) kemarin.
Berdasarkan profil yang diterbitkan TASS, Korobov bergabung dengan militer pada 1973 dan bekerja di intelijen militer pada 1985. Dia menduduki beragam jabatan dan bisa berbicara beragam bahasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korobov merupakan Kepala Staf Umum di Direktorat Utama Intelijen Militer Rusia. Dia ditunjuk menduduki jabatan itu pada Februari 2016.
Kala itu Korobov menggantikan pejabat sebelumnya, Igor Sergun, yang meninggal beberapa bulan sebelumnya. TASS melaporkan, Sergun mengepalai direktorat tersebut sejak 2011.
Direktorat Utama yang di Rusia dikenal dengan nama GRU ini kerap dituduh negara Barat ada di belakang serangkaian serangan dengan target berskala internasional.
Misalnya saja Inggris meyakini GRU ada di belakang serangan gas saraf terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.
Hasil investigasi situs Bellingcat yang dikutip CNN mengklaim bahwa dua orang Rusia yang dicurigai pelaku peracunan di Salisbury merupakan agen GRU. Namun, sebelumnya Rusia telah menyatakan dua orang tersebut merupakan warga sipil.
Selain Inggris, Belanda juga menuduh GRU melakukan serangan siber dengan target Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). Hanya saja aksi serangan tersebut gagal. (rna/nvc)