Mantan kepala negara Khmer Merah, Khieu Samphan (87) dan "Kakak Nomor 2" Nuon Chea (92) merupakan dua anggota paling senior yang masih hidup dari kelompok ultra-Maoist, Khmer Merah yang menguasai Kamboja dari tahun 1975-1979.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para terdakwa tersebut sebelumnya telah dijatuhi vonis penjara seumur hidup pada tahun 2014 atas evakuasi paksa dari Phnom Penh pada April 1975. Namun putusan pengadilan luar biasa Kamboja, Extraordinary Chambers in the Courts of Cambodia (ECCC) hari ini juga menyatakan Nuon Chea bersalah atas genosida terhadap etnis Vietnam dan kelompok minoritas muslim Cham, selain sejumlah dakwaan lainnya.
"Majelis menyatakan bahwa Nuon Chea melaksanakan kekuasaan pengambilan keputusan tertinggi bersama Pol Pot dan ... oleh karena itu majelis menyatakan Nuon Chea bertanggung jawab sebagai atasan untuk semua kejahatan," kata ketua hakim Nil Nonn seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (16/11/2018).
"Ini termasuk kejahatan genosida dengan membunuh anggota-anggota etnis Cham dan kelompok religius," imbuhnya.
Khieu Samphan juga dinyatakan bersalah atas genosida terhadap etnis Vietnam, meski tidak terhadap Cham.
Hakim Nil Nonn menyatakan, kedua terdakwa tersebut dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Persidangan ini dihadiri ratusan orang termasuk puluhan warga muslim Cham dan para biksu Buddha. Mereka menggunakan beberapa bus untuk datang ke pengadilan yang berlokasi di pinggiran Phnom Penh, ibu kota Kamboja tersebut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini