"Rekan-rekan penjaga perdamaian kami memberi kabar bahwa enam penjaga perdamaian dari Malawi dan satu dari Tanzania yang merupakan bagian dari operasi perdamaian PBB di DRC tewas di wilayah Beni, Kivu Utara, kemarin," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric di New York, dikutip Reuters, Jumat (15/11/2018).
Baca juga: Kemlu: 3 WNI Diculik di Perairan Kongo |
Kongo telah dilanda pemberontakan bersenjata selama lebih dari dua dekade sejak jatuhnya mantan penguasa militer Mobutu Sese Seko. Namun, pada tahun lalu gelombang kekerasan banyak terjadi di Kivu Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu menjadi wabah terburuk ketiga di Kongo. Setelah, pada 2013-2016, wabah Ebola menginfeksi 28 ribu orang di Afrika Barat, dan pada 2000, menginfeksi 425 orang di Uganda.
Pemberontakan di Kota Beni dan sekitarnya pun menghambat upaya internasional untuk mengendalikan virus dari wabah penyakit tersebut. Apalagi, selama ini, para pemberontak sengaja mencegah para pekerja medis internasional mendapatkan akses ke para korban Ebola.
Saksikan juga video 'Gawat! 3 Pasien Ebola di Kongo Kabur dari Rumah Sakit':
(mae/mae)











































