Dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AFP, Selasa (6/11/2018), reaktor itu merupakan salah satu dari tujuh proyek yang diluncurkan oleh MBS dalam kunjungan ke kawasan King Abdulaziz City for Science and Technology di Riyadh.
SPA tidak menjelaskan lebih lanjut soal kapan reaktor riset itu mulai dibangun dan berapa biaya yang dianggarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaktor riset nuklir merupakan jenis reaktor yang biasa digunakan untuk tujuan penelitian, pembangunan dan pendidikan. Reaktor riset atau non-power reactor berbeda dengan power reactor yang biasa digunakan untuk produksi listrik, pembangkit panas atau pendorong maritim.
Diketahui bahwa Saudi tengah berupaya melakukan diversifikasi energi. Saudi kini masih bergantung pada minyak dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkembang pesat dan dalam proses desalinasi air.
Saudi yang merupakan pengekspor minyak mentah top dunia berencana membangun 16 reaktor nuklir dalam dua dekade ke depan, dengan biaya mencapai US$ 80 miliar. Proyek itu disebut bertujuan untuk diversifikasi, meskipun ada kekhawatiran proliferasi nuklir di kawasan Timur Tengah.
Pada Maret lalu, MBS pernah mengatakan jika Iran mengembangkan senjata nuklir, maka Saudi akan melakukan hal serupa. Dalam wawancara dengan televisi Amerika CBS, MBS pernah menyebut pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai 'Hitler baru di Timur Tengah'.
Saksikan juga video 'AS dan Saudi Bersatu Tekan Nuklir Iran':
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini