Seperti dilansir AFP, Selasa (6/11/2018), staf San Quentin State Prison menemukan narapidana Andre Urdiales (54) dalam keadaan sendirian dan tak sadarkan diri di dalam sel penjaranya pada Jumat (2/11) lalu. Upaya untuk menyelamatkan nyawanya gagal dilakukan.
Kemudian pada Minggu (4/11) malam, satu narapidana lainnya yang bernama Virendra Govin (51) ditemukan tewas di dalam selnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab kematian kedua narapidana itu tidak diketahui pasti. Namun otoritas penjara setempat menyebut kematian kedua narapidana itu diselidiki sebagai dugaan bunuh diri. Belum ada indikasi yang menunjukkan dua insiden ini saling terkait.
Diketahui bahwa Urdiales divonis mati pada 5 Oktober lalu, atas serangkaian pembunuhan yang dilakukan sejak tahun 1986 silam. Pembunuhan itu dilakukan Urdiales saat dia ditugaskan di berbagai fasilitas Korps Marinir AS di California Selatan.
Urdiales masuk daftar tunggu eksekusi mati sejak 12 Oktober lalu. Dia sebelumnya pernah divonis mati atas sejumlah pembunuhan pada pertengahan tahun 1990-an di negara bagian Illinois, namun vonis mati itu dicabut tahun 2011.
Sedangkan Govin dijatuhi vonis mati tahun 2004 atas pembunuhan empat orang yang masih satu keluarga di Los Angeles County dan membakar rumah mereka. Govin masuk daftar tunggu eksekusi mati sejak tahun 2005.
"Sejak tahun 1978, ketika California kembali memberlakukan hukuman mati, 79 narapidana mati meninggal secara wajar, 25 narapidana melakukan bunuh diri, 13 narapidana telah dieksekusi mati di California, satu dieksekusi mati di Missouri, satu dieksekusi mati di Virginia," sebut otoritas penjara setempat dalam pernyataannya.
Saat ini diketahui ada 740 narapidana di California yang menunggu giliran dieksekusi mati.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini