Acara pada 20 Oktober yang diselenggarakan oleh KJRI Toronto bekerja sama dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Kanada (Permika) dan masyarakat Indonesia di Toronto tersebut mendapatkan sambutan yang sangat baik dari pengunjung yang hadir.
"Ini yang kedua (kali) saya datang ke Kedai Indonesia. Saya suka Siomay," ucap Joanne, warga Kanada, sambil menunjukkan sepiring siomay yang sedang dimakannya. "Saya suka bakso," timpal Kevin, salah satu pegawai Bank di Toronto yang datang bersama Joanne.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada hal yang membuat acara Kedai menjadi unik karena setiap vendor mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi kedainya dengan dekorasi khas warung Indonesia. Bahkan, salah satu vendor menghiasi kedainya dengan Batik yang telah berusia lebih dari 100 tahun.
"Sangat tradisional dan unik," kata salah satu pengunjung ketika ditanya mengenai dekorasi yang ditampilkan salah satu vendor. Adapun tujuan penggunaan pakaian daerah tersebut yaitu dalam rangka menyambut Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober.
Selain kuliner, Kedai Indonesia juga menghadirkan penampilan grup musik dan tarian tradisional Indonesia seperti angklung, gamelan, keroncong, rampak gendang, tari Bali dan tari Lenggang Melayu. Penampilan kesenian budaya tersebut mendapatkan sambutan yang meriah dari pengunjung yang hadir.
Disamping itu, terdapat pula talkshow mengenai update kondisi ekonomi Indonesia yang menghadirkan narasumber dari Bank Indonesia New York dan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) - New York.
Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat Ph.D. menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan Kedai Indonesia yaitu untuk mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia kepada masyarakat Kanada, khususnya di kota Toronto.
"Tak kenal maka tak sayang. Ibarat peribahasa tersebut, kuliner dan budaya Indonesia harus terus dipopulerkan kepada masyarakat Kanada," tutur Konjen Leonard.
"Berbeda dengan acara sebelumnya, Kedai kali ini menghadirkan talkshow mengenai updating ekonomi Indonesia. Tujuannya agar masyarakat Indonesia dan Kanada memahami dengan baik kondisi real perekonomian Indonesia saat ini. Supaya tidak termakan hoaks," kata mantan Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa - Kemlu.
Pada acara tersebut, Konjen RI Toronto juga menerima donasi dari Konsul Kehormatan Kerajaan Kamboja di Ontario, Chhat Chhour dan komunitas Vietnam dan Filipina yang ditujukan bagi untuk korban gempa dan tsunami di Palu dengan total donasi mencapai C$ 6.720. Konjen Leonard menyatakan akan meneruskan donasi tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selaku instansi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menerima bantuan dari komunitas asing. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini