Erdogan Minta 18 Tersangka Pembunuhan Khashoggi Diadili di Turki

Erdogan Minta 18 Tersangka Pembunuhan Khashoggi Diadili di Turki

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Okt 2018 17:47 WIB
Recep Tayyip Erdogan (Reuters)
Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta kepada Arab Saudi agar 18 tersangka yang ditahan di Saudi terkait pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, bisa diadili di Istanbul. Erdogan menyerukan agar seluruh tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, dihukum.

"Saya meminta pemerintah Arab Saudi untuk mengizinkan para tersangka pembunuhan Khashoggi diadili di Istanbul," kata Erdogan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/10/2018).

"Permintaan saya adalah agar 18 orang itu diadili di Istanbul," imbuhnya seraya menegaskan bahwa "semua yang berperan dalam pembunuhan itu" harus dihukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan menyatakan bahwa Khashoggi dibunuh secara kejam dan secara berencana. "Pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, direncanakan," tegasnya, sembari menyebut otoritas Turki punya bukti kuat yang menunjukkan pembunuhan berencana ini.


Dinyatakan Erdogan bahwa otoritas Turki tidak akan bisa menyelesaikan penyelidikan atas kematian Khashoggi hingga semua pertanyaan terjawab.

"Institusi intelijen dan keamanan memiliki bukti yang menunjukkan pembunuhan direncanakan... Menyalahkan anggota dinas keamanan dan intelijen dalam kasus seperti ini tidak akan memuaskan kami maupun komunitas internasional," tegas Erdogan seperti dilansir Reuters.

Dalam pernyataannya, Erdogan mengungkapkan bahwa otoritas Saudi telah memberikan daftar 18 tersangka yang ditahan di Saudi. Daftar itu terdiri atas 15 warga Saudi yang telah diidentifikasi oleh otoritas Turki sebelumnya, ditambah tiga orang lainnya yang belum diungkap identitasnya.

Dalam pernyataan resmi pada Sabtu (20/10) lalu, otoritas Saudi mengakui secara resmi bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Namun otoritas Saudi menyatakan tidak tahu di mana jenazah Khashoggi saat ini.


Dalam penjelasan terpisah, pada Minggu (21/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, menyebut kematian Khashoggi sebagai 'kesalahan buruk'. Al-Jubeir menyebut kematian Khashoggi merupakan akibat 'operasi kejahatan' dari orang-orang yang bertindak di luar wewenang. Ditegaskan oleh Al-Jubeir bahwa Putra Mahkota Saudi tidak mengetahui dan tidak memerintahkan operasi yang menewaskan Khashoggi itu.

"Ini merupakan sebuah operasi di mana individu-individu (yang terlibat) berakhir melampaui tanggung jawab yang mereka miliki dan mereka melakukan kesalahan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mereka berusaha menutupinya," tutur Al-Jubeir dalam pernyataannya kepada media AS, Fox News.


Saksikan juga video 'Sanksi Internasional Jika Saudi Terlibat Kasus Khashoggi':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads