Kanada Siap Hentikan Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Kanada Siap Hentikan Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 23 Okt 2018 14:16 WIB
jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi (Foto: Middle East Monitor/Handout via REUTERS/File Photo)
Ottawa - Pemerintah Kanada siap untuk menghentikan kesepakatan penjualan senjata senilai US$ 13 miliar dengan Arab Saudi jika terbukti senjata-senjata tersebut telah disalahgunakan.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di depan para anggota Parlemen Kanada.

"Kita sangat menuntut dan berharap bahwa ekspor Kanada digunakan dengan cara yang sepenuhnya menghormati hak asasi manusia," kata Trudeau seperti dilansir di Press TV, Selasa (23/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita telah membekukan izin ekspor sebelumnya ketika kita prihatin akan kemungkinan penyalahgunaan dan kita tak akan ragu untuk melakukannya lagi," imbuhnya.


Kanada telah mengekspor senjata ke Arab Saudi berdasarkan kontrak tahun 2014 yang bernilai hingga US$ 13 miliar. Kontrak yang dimenangkan oleh produsen senjata AS General Dynamics Corp unit Kanada, memungkinkan Kanada untuk memasok Saudi dengan kendaraan-kendaraan lapis baja ringan.

Pernyataan Trudeau ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan untuk menghukum Saudi atas pembunuhan jurnalis kawakan, Jamal Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul. PM Kanada tersebut mengutuk pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintah Saudi itu dan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland tengah berbicara dengan para sekutu untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.

Freeland menekankan bahwa penjelasan Saudi tentang kematian Khashoggi di konsulatnya di Istanbul tidak kredibel dan tidak konsisten.

"Ada pertanyaan-pertanyaan yang sangat penting tentang seluruh hubungan dengan Arab Saudi yang perlu ditanyakan," ujarnya kepada para wartawan.

Khashoggi (60), jurnalis senior dan kolumnis The Washington Post, menghilang sejak masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Setelah selama dua pekan terus membantah, otoritas Saudi pada Sabtu (20/10) lalu akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di gedung konsulat.


Namun dalam penjelasan terpisah pada Minggu (21/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, menyatakan otoritas Saudi tidak tahu di mana jenazah Khashoggi saat ini.

Secara terpisah, seorang pejabat senior Saudi yang enggan disebut identitasnya menuturkan kepada Reuters, Khashoggi tewas dicekik dalam intimidasi yang dilakukan tim khusus dari Saudi. Jenazah Khashoggi disebut dibungkus dengan karpet dan diserahkan ke warga lokal untuk dibuang.

Pejabat senior yang sama juga menyebut bahwa usai Khashoggi tewas, salah satu anggota tim sempat menyamar menjadi Khashoggi untuk mengecoh. Anggota tim itu memakai pakaian Khashoggi dan berjalan keluar lewat pintu belakang agar seolah-olah Khashoggi telah keluar dengan selamat dari Konsulat Saudi. Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Saudi terkait pernyataan pejabat senior mereka ini. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads