Dilaporkan Al Jazeera, Senin (22/10/2018), bahwa pemecatan Al-Qahtani diumumkan otoritas Saudi pada Sabtu (20/10) lalu, saat mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di Konsulat Saudi di Istanbul.
Kilas balik terkait latar belakangnya, Al-Qahtani merupakan lulusan Hukum dari King Saud University. Dia menjabat penasihat Kerajaan Saudi, yang secara khusus menjadi penasihat media bagi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Seperti diketahui saat ini MBS memegang beberapa posisi penting di Kerajaan Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai Raja Abdullah wafat, Al-Qahtani bekerja sebagai penasihat untuk Wakil Kepala Istana Kerajaan. Sebelum akhirnya masuk tim penasihat Kerajaan pada 2012 hingga dipecat beberapa hari lalu.
Kantor berita resmi kerajaan, SPA, telah mengonfirmasi terkait pemecatan Al-Qahtani. Al-Qahtani dipecat bersama Wakil Kepala Intelijen Saudi Ahmed al-Asiri.
Melansir Arab News, Al-Qahtani sempat menjalani pelatihan untuk perwira di Angkatan Udara Arab Saudi. Dia lulus dengan pangkat Sersan.
Otoritas Arab Saudi telah mengakui bahwa Khashoggi tewas usai terlibat perkelahian di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
"Sebuah argumen meletus antara dia (Khashoggi) dan yang lain yang dia temui di konsulat Saudi di Istanbul yang menyebabkan baku hantam yang menyebabkan kematiannya," seperti dilaporkan Kantor berita resmi kerajaan SPA.
Versi lain soal kematian Khashoggi, dibeberkan oleh seorang pejabat pemerintahan senior Saudi. Pejabat senior ini menyebut Khashoggi tewas dicekik saat diintimidasi oleh tim khusus dari Saudi yang ditugaskan menculik dirinya.
Simak Juga 'Arab Saudi Akui Khashoggi Tewas di Konsulat Saudi':
(rna/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini