Dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Sabtu (13/10/2018), Kementerian Kesehatan Gaza menyebut tujuh warga Palestina itu tewas terkena peluru tentara Israel. Penembakan terjadi dalam unjuk rasa yang digelar warga Palestina setiap pekan.
Sebagian besar warga Palestina yang tewas berusia 20-an tahun. Namun terdapat seorang remaja berusia 17 tahun di antara korban tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, seperti dilansir AFP, militer Israel mengakui ada lima demonstran Palestina yang ditembak mati setelah menyusup pagar perbatasan dan menyerang pos militer.
Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, dalam pernyataan via Twitter menyebut sebuah 'serangan terencana' melibatkan 20 warga Palestina yang menyeberangi perbatasan, setelah sebuah peledak menghancurkan sebagian pagar perbatasan. Menurut Conricus, ada lima orang yang berusaha menyerang pangkalan militer Israel dan mereka ditembak.
Ditambahkan militer Israel, tercatat ada 14 ribu 'perusuh dan demonstran' yang ikut serta dalam unjuk rasa pada Jumat (12/10) waktu setempat.
Unjuk rasa warga Palestina di sepanjang perbatasan Gaza-Israel itu digelar setiap pekan, sejak 30 Maret lalu. Aksi ini bertujuan untuk menuntut dikembalikannya hak-hak warga Palestina yang diusir dari rumah-rumah mereka oleh pendudukan Israel sejak tahun 1948 lalu. Para demonstran juga menuntut diakhirnya blokade Gaza yang sudah berlangsung selama 12 tahun terakhir.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 204 warga Palestina tewas dalam bentrokan yang pecah dalam setiap unjuk rasa yang digelar di perbatasan Gaza-Israel sejak Maret lalu.
Tonton juga video 'Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Zionis, 46 Terluka'
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini