Seperti dilansir The Star, Senin (8/10/2018), bantuan tambahan itu akan diserahkan melalui Badan AS untuk Pembangunan Internasional atau USAID.
Dituturkan juru bicara USAID, Clayton M McCleskey, bahwa AS akan mengirimkan tambahan dana US$ 3,6 juta (Rp 54 miliar) sebagai bantuan kemanusiaan untuk korban gempa dan tsunami Sulteng. Dengan demikian, sejauh ini total bantuan USAID untuk Sulteng mencapai US$ 3,7 juta (Rp 55,5 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bagian dari upaya itu, USAID menerbangkan 2.210 gulungan plastik heavy duty dari gudang darurat di Dubai dan Malaysia, cukup untuk memenuhi kebutuhan kamp darurat bagi 110.500 orang," imbuhnya.
Ditambahkan McCleskey bahwa satu tim pakar bencana dari USAID telah berada di lokasi bencana untuk membantu menaksir kerusakan akibat bencana alam. Tim tersebut juga bertugas mengkoordinasikan respons kemanusiaan AS dengan otoritas setempat juga organisasi-organisasi lainnya.
"Mitra-mitra USAID juga menyalurkan suplai-suplai pemulihan yang kritis yang termasuk perangkat kamp darurat, selimut, perangkat kebersihan dan lampu-lampu tenaga surya, sambil juga mencari lokasi-lokasi aman untuk membantu anak-anak mengatasi tragedi ini," sebut McCleskey.
Data terbaru per Senin (8/10) ini menyebut jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1.944 orang. Data terbaru itu disampaikan oleh Ketua Sub Satgas Pendampingan Pusat Bencana Gempa Sulteng/Deputi Pertahanan Negara Laksmana Madya A Jamaluddin.
Tonton juga 'Jumlah Korban Tewas Gempa-Tsunami Sulteng Jadi 1.944 Jiwa':
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini