Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/10/2018), Redoine Faid (46) kabur dari penjara dengan pengamanan ketat di Reau, pinggiran Paris pada Juli lalu. Faid sedang menjalani masa hukuman 25 tahun penjara untuk kasus perampokan bersenjata tahun 2010, yang menewaskan seorang polisi wanita.
Faid ditangkap polisi di sebuah apartemen di wilayah Creil, tempatnya tumbuh besar, pada Rabu (3/10) waktu setempat. Informasi ini disampaikan sejumlah sumber Kepolisian Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 50 personel, yang beberapa di antaranya tentara elite, terlibat dalam operasi penggerebekan dini hari di kawasan tersebut. Di lokasi itu, polisi juga menangkap saudara laki-laki Faid bersama dua pria dan seorang wanita. Senjata api ditemukan di dalam apartemen itu.
Faid dijuluki 'raja kabur dari penjara' atau 'jailbreak king' karena sudah beberapa kali kabur dari penjara.
Tahun 2013 lalu, Faid kabur dari penjara dengan menggunakan dinamit. Saat itu, dia menyandera empat sipir dengan pistol sebelum kabur dengan mobil yang disiapkan kaki tangannya. Faid ditangkap enam minggu kemudian di sebuah hotel di pinggiran Paris.
Dalam aksinya kabur dari penjara pada Juli lalu, Faid juga menggunakan cara spektakuler. Faid dibantu dua kaki tangannya yang membajak sebuah helikopter dan membawanya ke dalam kompleks penjara. Dua kaki tangan itu menggunakan bom asap untuk mengalihkan perhatian sipir penjara dan angle grinder atau alat pemotong besi untuk masuk ke dalam ruang berkunjung di kompleks penjara itu.
Operasi melarikan diri Faid itu disebut mirip operasi komando militer. Saat tiba di kompleks penjara, dua kaki tangan Faid yang berpakaian serba hitam dan bersenjatakan senapan keluar dari helikopter lalu menyalakan bom asap, sebelum masuk ke ruang berkunjung dengan menggunakan alat pemotong besi. Semuanya berlangsung selama 10 menit saja.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini