"Membuat batik dengan canting memang butuh ketelitian, kesabaran dan ketekunan, terima kasih kepada para pembuat batik dari Indonesia yang telah menghasilkan karya-karya yang indah," ucap salah satu dari 32 peserta Batik Workshop pada Sabtu (29/9).
Penyelenggaraan Indonesian Trade and Tourism Promotion (ITTP) digelar pada 28-30 September di Koh Pich Building K&L Phnom Penh, Kamboja. Demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers KBRI Phnom Penh yang diterima detikcom, Senin (1/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan warga Kamboja itu belajar membatik selama 3 jam dengan dipandu oleh Ngesti Inggarnasih atau yang akrab disapa dengan panggilan Ibu Nunuk. Ibu Nunuk adalah peserta ITTP yang menampilkan Batik dari Enggar Bintang Collection.
Peserta Batik Workshop berasal dari berbagai latar belakang, dari mahasiswa hingga Presiden Asosiasi Wanita dan istri Duta Besar.
"Batik adalah salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia, kegiatan Batik Workshop ini merupakan bagian dari upaya untuk lebih mempromosikan batik Indonesia agar semakin eksis di Kamboja," ucap Dian Sudirman, istri Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja yang turut berpartisipasi dalam workshop tersebut.
Batik tergolong diminati di Kamboja. Hal ini terbukti dari stand batik yang ramai didatangi pengunjung ITTP 2018. Forum ITTP yang digelar setiap tahun ini sudah 12 kali dilaksanakan oleh KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Kamboja.
Sementara itu, diketahui bahwa di Olympic Market, salah satu pasar tradisional modern di Kamboja, sudah terdapat lebih dari 10 kios batik dan juga di pasar-pasar besar lainnya di Phnom Penh seperti Central Market dan Toul Tom Poung/Russian Market.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini