Akibatnya, otoritas Meksiko kini berjuang mencari tempat yang tepat untuk memarkir trailer yang berisi mayat-mayat yang membusuk itu.
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/9/2018), trailer pendingin terpaksa digunakan untuk menyimpan mayat, karena kamar mayat di kota terbesar kedua di Meksiko itu telah penuh. Mayat-mayat itu tidak bisa diserahkan kepada keluarganya karena belum diketahui identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat kemudian memindahkan trailer ke sebuah lahan kosong di kawasan Tlajomulco, yang juga jauh dari pusat kota. Pada Sabtu (15/9) waktu setempat, warga setempat juga memprotes keberadaan trailer itu.
Untuk kedua kalinya, trailer itu dipindahkan ke sebuah fasilitas penyimpanan milik kejaksaan yang ada di tengah kota Guadalajara. Trailer itu diparkir di sana hingga Senin (17/8) waktu setempat, sebelum kembali menuai protes warga.
"Kami tidak menginginkannya di sini. Mereka harus menempatkannya di lokasi lain. Ada banyak anak-anak di lingkungan ini. Itu (trailer-red) bau, bisa membuat kami semua sakit," cetus seorang warga setempat, Jose Luis Tovar, yang tinggal di dekat lokasi trailer itu diparkir.
Menghadapi situasi semacam ini, otoritas negara bagian Jalisco menyatakan pihaknya sedang mencari solusi jangka panjang.
Di Meksiko, kode etik bagi penyelidikan kriminal melarang otoritas setempat untuk mengkremasi mayat-mayat yang terkait tindak kriminal. Dalam kasus di Guadalajara ini, otoritas setempat tidak bisa menguburkan mayat-mayat itu karena kehabisan areal pemakaman.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Meksiko, Roberto Lopez, mengecam keputusan untuk memindah-mindahkan trailer berisi mayat itu. Lopez menegaskan, siapa saja yang bertanggung jawab atas keputusan itu akan dihukum.
"Ini menunjukkan tidak sensitifnya para pejabat terhadap isu sensitif seperti ini, khususnya bagi keluarga dari mayat-mayat yang belum diambil ini," sebutnya.
Simak Juga 'Musisi Ini Santai Dengar Tembakan Tewaskan 5 Warga Meksiko':
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini