Sebelumnya, otoritas manajemen darurat di North Carolina mengatakan, korban jiwa yang semula 17 orang telah meningkat menjadi 25 orang sejak Badai Florence mulai menerjang pada Jumat (14/9) waktu setempat. Enam korban jiwa lainnya telah dikonfirmasi di South Carolina.
Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan kepada para wartawan, meluapnya air sungai terjadi di berbagai wilayah negara bagian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kerusakan Akibat Badai Florence di AS |
Belasan sungai di North Carolina berada pada tahap banjir besar pada Senin (17/9) waktu setempat atau berisiko meningkat ke level kritis. "Banyak jalan di negara bagian kita masih berisiko terkena banjir," kata Cooper seraya mengingatkan warga yang telah mengungsi untuk tidak dulu kembali ke rumah-rumah mereka.
Florence menerjang pada Jumat (14/9) pagi di North Carolina sebagai badai kategori 1 (kategori terendah dalam skala Saffir-Simpson). Meski demikian, para pakar cuaca telah menyatakan badai itu masih dapat menimbulkan embusan yang mematikan, yang terbukti menyebabkan hingga sekitar 796.000 orang di negara bagian North Carolina dan South Carolina mengalami putus listrik.
Otoritas telah mengumumkan keadaan darurat Badai Florence di beberapa negara bagian, yang mencakup North Carolina, South Carolina, Georgia, Virginia, dan Maryland --dengan kedua Carolina menerima dampak terparah.
Para pakar cuaca memperkirakan curah hujan hingga 101 cm di beberapa bagian North Carolina dan gelombang pasang setinggi hingga 4 meter, lebih tinggi daripada kebanyakan rumah.
Saksikan juga video 'Dampak Badai Florence, Listrik 188 Ribu Bangunan Padam':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini