Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/9/2018), Kepolisian Negara Bagian Massachusetts menyatakan pihaknya mendapat 70 laporan kebakaran, ledakan dan bau gas mulai Kamis (13/9) sore waktu setempat. Laporan itu memicu evakuasi di tiga kota sekaligus, yakni Lawrence, Andover dan North Andover.
"Insiden-insiden ini membuat trauma," sebut Gubernur Massachusetts, Charlie Baker, dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tayangan televisi setempat menunjukkan dua rumah hancur dan beberapa rumah lainnya terbakar. Insiden ini masih terus diselidiki otoritas setempat, dengan perusahaan lokal Columbia Gas menjadi fokus penyelidikan.
Wali Kota North Andover, Andre Maylor, menyebut insiden yang 'belum pernah terjadi sebelumnya' ini diduga disebabkan oleh 'tekanan berlebihan pada saluran gas' yang terpasang di tiga kota tersebut.
Pihak Columbia Gas menyebut ada 6.800 rumah yang terdampak insiden ini. "Kami fokus pada memberikan dukungan sebanyak mungkin pada pelanggan kami, warga dan masyarakat," demikian pernyataan mereka.
Dampak dari insiden ini, sekolah-sekolah, pengadilan dan sebagian besar layanan publik diliburkan sejak Jumat (14/9) waktu setempat.
"Fokusnya masih pada menjamin keselamatan publik," tegas Gubernur Baker. "Begitu semuanya selesai, kami akan bekerja bersama pemerintah federal dan pihak-pihak lainnya untuk menyelidiki bagaimana ini terjadi dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak terkait," tandasnya.
Pada Jumat (14/9) waktu setempat, seperti dilansir CNN, Baker menetapkan situasi darurat untuk tiga kota yang diguncang ledakan gas itu.
Tonton juga 'Puluhan Rumah di AS Meledak Secara Tiba-tiba':
(nvc/nkn)











































