Mayoritas korban tewas berasal dari kota kecil Atsuma, di mana sekelompok tempat tinggal rusak ketika lereng bukit runtuh akibat gempa bermagnitudo 6,6 pada Kamis (6/9) lalu. Menurut pemerintah setempat, sekitar sembilan orang masih belum ditemukan di kota tersebut dan sekitar 400 orang mengalami luka-luka ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak bisa mempercayainya hingga saya melihatnya sendiri dengan kedua mata saya," ujarnya kepada TV Asahi. "Ketika saya melihat itu (tanah longsor), saya tahu tak ada yang bisa selamat," imbuhnya.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, sekitar 40 ribu petugas penyelamat, termasuk militer, terus melakukan pencarian korban dengan bantuan sejumlah buldoser, anjing pelacak dan 75 helikopter.
"Mereka melakukan yang terbaik sepanjang waktu," ujar Suga kepada para wartawan.
Akibat gempa yang terjadi pada Kamis (6/8) tersebut, sekitar 16 ribu orang mengungsi ke pusat-pusat penampungan.
Gempa yang memicu tanah longsor ini merupakan bencana kedua yang melanda Jepang pada pekan ini, setelah topan mematikan Jebi menghantam pantai barat negara itu. Jebi, topan terkuat yang menghantam Jepang dalam 25 tahun, menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan banyak kerusakan dan kekacauan. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini