Seperti dilansir AFP, Senin (3/9/2018), helikopter itu jatuh di wilayah Provinsi Balkh, pada Minggu (2/9) waktu setempat. Helikopter yang jatuh membawa 14 orang di dalamnya, termasuk 11 personel militer Afghanistan.
Otoritas penerbangan Moldova perusahaan Moldova menyebut helikopter itu dimiliki oleh sebuah perusahaan Moldova. Dua warga Ukraina yang ada di dalam helikopter itu tewas. Satu warga Ukraina lainnya yang merupakan awak helikopter itu berhasil selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seorang sumber keamanan lainnya menyebut korban tewas mencapai 13 orang, dengan hanya pilot helikopter yang merupakan warga negara asing yang berhasil selamat.
Sumber yang sama menyebut helikopter itu sedang membawa amunisi saat insiden terjadi. Amunisi itu memicu ledakan saat helikopter jatuh. Akibat ledakan itu, jasad para korban hangus terbakar hingga 'tidak bisa dikenali'.
Penyebab jatuhnya helikopter itu masih diselidiki lebih lanjut. Namun Wakil Komandan Pasukan Afghanistan di wilayah utara, Nazer Khuda Pamiri, menuturkan kepada AFP bahwa helikopter itu jatuh karena 'masalah teknis' sesaat usai lepas landas di distrik Dehdadi.
Lebih lanjut, Pamiri mengonfirmasi bahwa helikopter itu meledak dan terbakar setelah menghantam daratan.
Disebutkan bahwa helikopter itu membawa personel militer Afghanistan dari sebuah pangkalan militer, ke Provinsi Faryab, Afghanistan bagian utara.
Wakil juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanish, menyatakan bahwa helikopter yang jatuh itu milik perusahaan swasta dan disewa oleh pihak kementeriannya.
(nvc/bag)











































