Malaysia Selidiki Kematian Puluhan Gajah Kerdil Langka di Sabah

Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia sedang menyelidiki kematian puluhan ekor gajah kerdil yang tergolong spesies langka dan dilindungi di hutan Borneo. Beberapa ekor gajah kerdil itu ditemukan mati dengan luka tembak di tubuhnya.

Disebutkan Direktur Departemen Satwa Liar Sabah, Augustine Tuuga, kepada Reuters, Kamis (30/8/2018), bahwa sedikitnya 25 ekor gajah kerdil mati di wilayah Sabah, Borneo sepanjang tahun ini.

"Ini merupakan jumlah tertinggi yang tercatat sejauh ini," sebut Augustine merujuk pada jumlah kematian gajah kerdil setiap tahun.

Ditambahkan Augustine bahwa lebih dari 100 ekor gajah kerdil lainnya mati di Sabah dalam delapan tahun terakhir. Kelompok konservasi WWF memperkirakan hanya tinggal 1.500 ekor gajah kerdil yang tersisa.

Baca juga: 6 Gajah Kerdil Kalimantan Ditemukan Mati di Malaysia

Gajah kerdil yang memiliki wajah seperti bayi gajah, memiliki telinga besar dan ekor panjang yang menjuntai. Gajah kerdil bisa ditemukan di Borneo atau Kalimantan, yang terbagi menjadi wilayah tiga negara, yakni Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam.

Hilangnya habitat menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup gajah kerdil. Maraknya penebangan hutan dan pesatnya ekspansi perkebunan kelapa sawit turut berkontribusi dalam semakin menurunnya populasi gajah kerdil.

Tidak sedikit gajah kerdil yang mati di tangan para pemburu atau terkena perangkap yang sengaja dipasang untuk menangkap mereka.

Otoritas setempat belum mampu menemukan penyebab pasti tingginya jumlah kematian gajah kerdil sepanjang tahun ini. Namun Augustine menyebut kebanyakan gajah kerdil ada di luar hutan dan lebih sering di dalam area perkebunan.

Baca juga: Kasihan! Gajah-gajah Stres karena Dikejar dan Diusir Manusia

Kematian terbaru gajah kerdil di Sabah terjadi pada Sabtu (25/8) waktu setempat. Saat itu, pejabat otoritas satwa liar menemukan bangkai seekor gajah kerdil betina yang telah membusuk di dalam area perkebunan setempat. Gajah kerdil itu memiliki bekas luka tembak di bagian pelipisnya.

Sebelum itu, dilaporkan dua gajah kerdil lainnya mati akibat ditembak dan beberapa ekor lainnya mati akibat luka-luka yang dialami setelah terkena perangkap.

Menurut Augustine, tidaklah mudah untuk menangkap dan mengadili para pembunuh gajah kerdil ini. Terutama karena lokasi yang terpencil dan kurangnya informasi serta keterangan saksi mata. Augustine menyebut sama sekali tidak ada saksi yang muncul meskipun telah ditetapkan imbalan sebesar 120 ribu Ringgit (Rp 427 juta).


Saksikan juga video 'Penangkapan Sekelompok Mantan Mata-mata Malaysia':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/bag)