Hal tersebut disampaikan dalam tinjauan pertahanan tahunan Jepang yang dirilis hari ini. Ini merupakan tinjauan tahunan pertama sejak mencairnya ketegangan di Semenanjung Korea. Dalam tinjauan tahun 2018 tersebut juga disorot mengenai kebangkitan China sebagai kekuatan militer. Disebutkan bahwa Beijing telah memicu "kekhawatiran keamanan yang kuat di wilayah dan komunitas internasional, termasuk Jepang".
Tahun lalu, tinjauan pertahanan Jepang dirilis di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korut terkait uji coba nuklir dan rudal-rudalnya. Terlebih lagi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan ancaman perang terhadap Pyongyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejak itu, ketegangan mulai mencair yang ditandai dengan pertemuan bersejarah antara Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-Un di Singapura pada 12 Juni lalu. Namun meski begitu, dalam tinjauan pertahanan 2018, Tokyo menyatakan: "Tak ada perubahan dalam pengakuan dasar kami mengenai ancaman senjata nuklir dan rudal Korea Utara."
Dalam dokumen itu seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (28/8/2018), disebutkan bahwa "Pyongyang terus menjadi ancaman serius dan segera yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi keamanan Jepang dan secara signifikan merusak perdamaian dan keamanan wilayah dan komunitas internasional."
Dalam dokumen itu, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengakui bahwa Korut telah memulai "dialog" dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel).
"Namun kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa, bahkan sampai hari ini, Korut memiliki dan sepenuhnya mengerahkan beberapa ratus rudal yang menempatkan hampir seluruh Jepang dalam jangkauan," ujar Onodera.
Sebagai respons atas hal itu, Jepang terus meningkatkan kapasitasnya untuk melindungi negara dari persenjataan Korut, termasuk rencana untuk menggunakan dana hingga US$ 4,2 miliar selama tiga dekade mendatang guna memasang dan mengoperasikan sistem-sistem radar AS.
Tonton juga 'Korsel-Korut Berdampingan di Asian Games 2018':
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini