Polisi Nepal Tembak Mati 1 Orang Saat Demo Memprotes Pemerkosaan

Kathmandu - Seorang demonstran tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Nepal ketika polisi menembaki para demonstran. Penembakan terjadi saat berlangsung aksi protes untuk menuntut tindakan terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang anak perempuan berumur 13 tahun.

Warga yang marah atas pemerkosaan dan pembunuhan tersebut, turun ke jalan-jalan di wilayah terpencil Nepal barat dan menuding polisi melindungi pelaku kejahatan brutal tersebut.

Pejabat kepolisian, Krishna Raj Ojha mengatakan seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (25/8/2018), seorang demonstran, Sani Khuna tewas "dalam penembakan untuk mengatasi aksi protes yang rusuh" pada Jumat (24/8) waktu setempat. Korban berumur 17 tahun. Ojha menambahkan, jam malam telah diberlakukan di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nirmala Panta, anak perempuan berumur 13 tahun, hilang pada akhir Juli lalu. Jasadnya ditemukan keesokan harinya di sebuah ladang tebu. Peristiwa itu menimbulkan kemarahan warga setempat. Kemarahan warga memuncak setelah polisi menangkap seorang pria yang menurut warga, hanya dijadikan sebagai kambing hitam sehingga polisi bisa melindungi pelaku yang sebenarnya.

Keluarga korban juga menuding polisi gagal mengambil tindakan atas kematian putri mereka.

"Negara tidak menanggapi kasus pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan secara serius," tutur aktivis HAM perempuan, Hima Bista kepada kantor berita AFP, Sabtu (25/8/2018) seraya menuding polisi justru melindungi tersangka pemerkosa.

Aksi-aksi demo akan kembali digelar di sejumlah wilayah Nepal pada Sabtu (25/8) waktu setempat, termasuk di ibu kota Kathmandu. Tagar #RageAgainstRape and #JusticeForNirmala juga trending di Twitter.

Menurut data kepolisian yang dirilis baru-baru ini, ada 1.480 pemerkosaan yang dilaporkan di Nepal tahun 2017 lalu. Angka tersebut nyaris dua kali lipat jumlah pemerkosaan yang dilaporkan pada tahun 2016.

(ita/ita)