Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/8/2018), otoritas Prancis dalam pernyataan terbaru memastikan pelaku tewas usai ditembak polisi. Sebelumnya kondisi pelaku sempat simpang-siur.
"Operasi polisi telah berakhir ... pelaku dilumpuhkan dan tewas," sebut otoritas prefektur setempat dalam pernyataan via Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku membunuh kedua korban di jalanan sebelum bersembunyi di dalam salah satu rumah di Trappes, yang berjarak 30 kilometer dari Paris. Saat pelaku meninggalkan rumah itu dan berlari ke arah polisi dalam cara mengancam, polisi menembaknya. Tembakan itu menewaskan pelaku.
Identitas pelaku belum diungkap ke publik. Namun media lokal, BFM TV, melaporkan pelaku lahir tahun 1982 dan sudah dikenal oleh kepolisian setempat, bahkan pernah dihukum beberapa tahun lalu karena menjadi 'pembela terorisme'.
Dalam pernyataan via situs kantor beritanya, Amaq, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. ISIS mengklaim pelaku serangan merupakan anggotanya, yang disebut sebagai 'petempur Daulah Islamiyah'. Namun ISIS tidak memberikan bukti atas klaimnya ini.
Dilaporkan BFM TV dan Le Parisien, pelaku sempat berteriak 'Allahu akbar' saat melakukan serangan. "Allahu akbar, jika Anda masuk saya akan menyerang Anda semua," teriak pelaku. Informasi itu belum dikonfirmasi oleh Kepolisian Prancis secara resmi.
Belum diketahui apa motif pelaku dalam serangan pisau ini. Namun sumber Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan polisi tengah menyelidiki motif pertikaian keluarga di balik insiden ini.
Tonton juga video: 'Taliban Usir ISIS dari Afghanistan'
(nvc/ita)











































