Bertindak selaku imam dan khatib adalah Muhammad Rusdi Syamsudin, warga Indonesia yang sekaligus pengurus Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI) di Seoul. Khatib dalam khotbahnya antara lain menyampaikan, Hari Raya Islam ini merupakan ajang bersabar dan saling membantu sesama.
"Ibadah Qurban mengajarkan kepada kita untuk terus bersabar dalam melaksanakan perintah Allah termasuk dalam membantu saudara-saudara kita yg sedang tertimpa musibah", ucap Rusdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Hari Raya Idul Adha kali ini, selain kita saling berbagi dan saling memaafkan, marilah kita membantu saudara-saudara kita di Lombok yang terkena bencana alam dalam beberapa minggu terakhir. Bantuan apapun termasuk barang layak pakai akan sangat bermanfaat bagi korban bencana di Nusa Tenggara Barat," ujar Siti Sofia dalam sambutannya menurut rilis pers KBRI Seoul yang diterima detikcom, Rabu (22/8/2018).
Usai Khotbah dan Salat Ied, para jemaah bersilaturahmi di Wisma Duta Besar yang berada di dalam Komplek KBRI Seoul, sambil menikmati makanan dan minuman khas lebaran di Indonesia.
Rohib, salah satu mahasiswa Pascasarjana di Universitas Daejon menyatakan, acara seperti ini sangat baik untuk menjalin silaturahmi antar sesama WNI di Korea.
"Saya sengaja datang jauh-jauh dari Daejon, sekitar 120 KM dari Kota Seoul, untuk menunaikan ibadah Salat Idul Adha. Ini ajang silaturahmi yang sangat baik yang dibuat oleh KBRI Seoul dan warga Indonesia. Bisa makan opor ayam, lontong dan sambal goreng kentang. Menu wajib Indonesia", kata Sohib yang juga Koordinator UT Korea.
"Masakannya enak dan banyak WNI datang. Jadi saya bisa sekalian ngobrol-ngobrol dan kenalan sama teman-teman mahasiswa," tutur Dimas, salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Blitar yang sengaja libur kerja untuk mengikuti Salat Idul Adha.
Hari Raya Idul Adha 1439 H di Korea Selatan dirayakan oleh umat muslim di berbagai pelosok pada Selasa, 21 Agustus 2018. Selain di KBRI Seoul, masjid-masjid yang dikelola WNI juga melaksanakan salat Idul Adha.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan pula oleh WNI untuk membuka sumbangan kemanusiaan untuk masyarakat Lombok yang saat ini terkena bencana alam.
Korea Selatan dikenal sebagai negara yang sangat terbuka terhadap agama lain termasuk Islam. Dari sekitar 51 juta penduduk Korsel, penganut agama Islam hanya berjumlah 35 ribu orang saja. Separuh dari penduduk memilih untuk tidak menganut agama apapun. Sebanyak 19,7 persen menganut agama Kristen, 15,5 persen beragama Buddha dan 7,9 persen beragama Katolik.
Saksikan juga video ' Idul Adha, Jokowi Ingatkan Warga Bantu Korban Gempa Lombok ':
(ita/ita)











































