Menurut rilis pers KBRI Teheran yang diterima detikcom, Rabu (22/8/2018), halaman belakang Wisma Indonesia dipenuhi para tamu yang berdatangan untuk ikut melaksanakan salat Ied bersama dan saling maaf memaafkan. Mereka datang dari korps diplomatik negara-negara Islam, negara-negara ASEAN termasuk Duta Besar Palestina untuk Iran, Y.M. Saleh Zawawi, sekaligus Dean korps diplomatik, pelajar, masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran.
Berbeda dengan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun lalu, tahun ini KBRI Teheran melakukan pemotongan hewan qurban terdiri dari 1 ekor sapi dan 8 ekor biri-biri yang dibagikan dan disalurkan langsung ke 2 Panti Asuhan milik Yayasan Zainab Kubro dan Yayasan Mehr-e-Tahar di Teheran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kekhidmatan dan kemeriahan perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini cukup mengobati kerinduan melaksanakan Hari Raya bersama keluarga tercinta di tanah air, terutama bagi para pelajar dan diaspora Indonesia yang sudah lama tinggal di Iran. Tidak hanya itu, kemeriahan dan gema takbir serta kuliner Indonesia juga dapat dinikmati oleh masyarakat dari negara-negara Islam lainnya, yang berada di Iran dan masyarakat Iran yang hadir sebagai undangan.
Kata Mullah sendiri biasanya digunakan untuk sebutan bagi orang yang memiliki pengetahuan agama (Islam) atau Imam Masjid, meskipun dalam perkembangannya mereka juga turut andil dalam pemerintahan. Penggunaan sebutan tersebut biasanya terdapat di beberapa negara seperti Pakistan, Azerbaijan, Afghanistan, Turki, negara-negara Balkan, Asia Selatan dll, termasuk Iran.
Selain dapat mempererat Ukhuwah Islamiyah dan menanamkan rasa solidaritas dan berbag, perayaan juga dapat menjadi ajang mempromosikan tradisi dan kuliner Indonesia.
Saksikan juga video ' Tahanan KPK Salat Idul Adha di Pomdam Jaya Guntur ':
(ita/ita)