Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/8/2018), ratusan tentara dan nelayan lokal bersama-sama melakukan upaya-upaya penyelamatan terhadap korban yang terjebak banjir. Sekitar 30 helikopter militer maupun 320 perahu dilibatkan dalam upaya penyelamatan di Kerala.
Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, menyebut Kerala yang kini dilanda musim penghujan ini 'sedang menghadapi banjir terburuk dalam 100 tahun'. Disebutkan Vijayan, korban tewas bertambah menjadi 324 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribuan orang masih terjebak banjir yang berawal sejak 10 hari lalu ini, dengan aliran listrik dan komunikasi masih terputus. Otoritas setempat melaporkan sekitar 6 ribu orang masih menunggu diselamatkan.
"Kami mengerahkan lebih banyak perahu dan militer untuk meningkatkan operasi penyelamatan," ucap pejabat senior pemerintah setempat, PH Kurian, kepada AFP. Helikopter juga mengirimkan suplai makanan dan minuman darurat kepada para korban banjir.
Situasi semakin mengkhawatirkan dengan dirilisnya peringatan baru untuk hujan deras selama beberapa hari ke depan.
Menurut laporan biro prakiraan cuaca India, curah hujan lebih dari 321 cm telah mengguyur area perbukitan Kerala, tepatnya di distrik Idukki, yang kini terisolasi akibat banjir. Tanpa ada tanda-tanda banjir surut, warga setempat memanfaatkan media sosial untuk meminta bantuan.
"Keluarga saya dan keluarga tetangga-tetangga saya ada dalam masalah. Tidak ada minuman dan makanan. Tidak bisa berkomunikasi. Telepon genggam tidak ada sinyal... Tolong bantu," tulis Ajo Varghese via postingan Facebook-nya yang kemudian menjadi viral.
Sedikitnya 310 ribu orang terpaksa mengungsi akibat banjir India ini. Wilayah Kerala bagian utara dan tengah menjadi area terdampak paling parah. Operasional bandara internasional di Kochi, kota utama di Kerala terpaksa ditutup hingga 26 Agustus mendatang.
Tonton juga video: 'Banjir & Longsor di India Tewaskan 186 Orang'
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini