Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (14/8/2018), kunjungan Netanyahu ke Mesir itu dilaporkan oleh televisi swasta Israel, Channel Ten News. Kunjungan diam-diam itu dilakukan pada 22 Mei lalu dan bertujuan membahas gencatan senjata di Jalur Gaza yang dilanda konflik berkepanjangan.
Beberapa hari sebelum kunjungan langka Netanyahu ke Mesir itu, aksi protes besar-besaran terjadi di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel. Aksi itu digelar untuk memprotes pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem, dan berujung bentrokan yang menewaskan 63 warga Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber-sumber AS yang dikutip Channel Ten News, Netanyahu dan al-Sisi membahas kemungkinan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza. Diketahui bahwa Israel telah tiga kali terlibat perang dengan Hamas sejak tahun 2008. Gaza yang dikuasai Hamas, telah berada di bawah blokade Israel selama satu dekade terakhir.
Laporan Channel Ten News juga menyebut bahwa Netanyahu dan al-Sisi juga membahas soal potensi kembalinya Otoritas Palestina yang dikuasai Fatah ke Jalur Gaza, juga soal pencabutan blokade Israel dan pembangunan kembali infrastruktur Gaza yang hancur karena konflik.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait kunjungan Netanyahu ke Mesir ini. Juru bicara Netanyahu menolak berkomentar.
Baca juga: Perempuan Palestina dan Bayinya Tewas dalam Serangan Israel
Namun konfirmasi didapat dari Menteri Keuangan Israel, Moshe Kahlon. Saat ditanya oleh Israeli Army Radio apakah dirinya tahu pertemuan Netanyahu dan al-Sisi itu, Kahlon menjawab: "Iya."
"Semuanya yang akan terjadi di Gaza akan dilakukan dengan mediasi dan keterlibatan Mesir," imbuhnya.
Pemerintah Mesir belum mengomentari laporan soal pertemuan Netanyahu dengan al-Sisi ini. Namun diketahui bahwa sejak lama, Mesir bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupaya menengahi gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini