Pria Down Syndrome Ditembak Mati, 3 Polisi Swedia Diselidiki

Pria Down Syndrome Ditembak Mati, 3 Polisi Swedia Diselidiki

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 04 Agu 2018 14:19 WIB
Eric Torell (Expressen TV via CNN)
Stockholm - Jaksa Swedia tengah menyelidiki insiden penembakan fatal terhadap seorang pria pengidap Down Syndrome, Eric Torell, yang membawa pistol mainan. Sedikitnya ada tiga polisi yang diselidiki atas dugaan pelanggaran dalam tugas.

Seperti dilansir USA Today, Sabtu (4/8/2018), jaksa Swedia yang memimpin penyelidikan ini, Martin Tiden, menyebut sejauh ini belum ada indikasi kekerasan yang dilakukan para polisi dalam insiden insiden yang terjadi Kamis (2/8) dini hari waktu setempat.

Torell yang berusia 20 tahun dan mengidap autisme juga Down Syndrome ini ditembak saat kedapatan membawa objek mirip senjata api di kawasan permukiman Vasastan, Stockholm. Saat itu Torell sedang kabur dari rumah sambil membawa pistol mainan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laporan menyebut polisi yang tiba di lokasi meminta Torell untuk meletakkan objek mirip senjata api yang dibawanya. Saat itu polisi meyakini objek yang dibawa Torell itu senjata berbahaya dan situasinya sangat serius. Dituturkan Kepolisian Swedia bahwa Torell ditembak setelah menolak untuk mematuhi instruksi polisi dan bertindak 'mengancam'.

Tiden menyebut penyelidikan semacam ini merupakan prosedur 'rutin' terhadap kepolisian, setiap kali ada polisi yang menggunakan senjata api mereka saat bertugas. Disebutkan Tiden bahwa sedikitnya ada dua polisi yang melepas tembakan ke arah Torell.

Namun berbagai laporan, termasuk ayah Torell, menyebut ada tiga polisi yang menembak putranya. "Saya terbangun karena Eric tidak ada," tutur ayah Torell, Rickard, yang menyebut putranya sering kabur dari rumah tanpa diduga, seperti dilaporkan media Inggris, The Independent.

"Saya pergi keluar dan mencarinya. Saya melihat mobil-mobil polisi di jalanan. Tiga polisi menembaknya (Torell-red) di perut," imbuhnya.


Oleh keluarganya, Torell disebut memiliki kemampuan intelektual setara bocah usia 3 tahun dan memiliki kesulitan komunikasi. Biasanya Torell hanya mengucapkan kata 'ibu'.

Kepala Kepolisian Stockholm, Ulf Johansson, menyebut penembakan Torell itu sebagai 'peristiwa buruk'. Namun dia tidak mengomentar penyelidikan yang sedang dilakukan jaksa terhadap personelnya.

"Dari pengalaman, keputusan sangat sulit terkadang harus diambil dalam situasi tidak jelas dan penuh tekanan (dalam beberapa detik)," sebutnya.



Tonton juga video: 'Minimnya Lapangan Pekerjaan untuk 'Down Syndrome''

[Gambas:Video 20detik]



Pria Down Syndrome Ditembak Mati, 3 Polisi Swedia Diselidiki
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads